Liga 1 2023-2024: Siapa Paling Berpeluang Merebut Juara?
Berdasarkan pola dua musim terakhir, posisi empat teratas dalam klasemen akhir hanya bisa diraih tim yang menempati posisi pertama hingga keenam pada klasemen paruh musim. Siapa paling berpeluang merebut juara?
Oleh
ANDREAS YOGA PARAMA
·5 menit baca
Liga 1 musim 2023-2024 telah mencapai paruh musim pertama. Pekan ke-17 ditutup dengan pertandingan antara Persita dan Bali United (30/10/2023), sekaligus menutup paruh pertama BRI Liga 1 musim 2023-2024. Dalam perjalanan hingga pekan ke-17, semua tim peserta liga berkompetisi untuk merebut gelar juara. Terjadi perubahan sistem penentuan juara untuk musim ini. Kini, tim pemuncak klasemen pada akhir musim tidak lagi otomatis menjadi juara.
Pada musim ini, ada babak penentuan juara atau championship series yang akan mempertemukan empat klub teratas klasemen dalam sistem gugur. Juara musim ini akan ditentukan dalam pertandingan semifinal dan final dengan sistem kandang-tandang. Babak penentuan juara dimaksudkan untuk meningkatkan level kompetitif liga sehingga klub-klub yang berpeluang juara tidak mengendurkan upaya mereka untuk meraih peluang bertanding di Piala AFC.
Bagaimana peluang tim yang berlaga di Liga 1 saat ini untuk memastikan tiket mereka ke championship series?
Pola Musim Sebelumnya
Melihat dari pola yang ditemukan dari dua musim sebelumnya, posisi empat teratas dalam klasemen akhir hanya bisa diraih tim yang menempati posisi pertama hingga keenam di paruh musim. Artinya, tim yang saat ini menempati enam posisi teratas klasemen berpeluang besar untuk masuk ke babak penentuan juara.
Poin yang mereka raih hingga pertengahan musim sulit dikejar oleh tim-tim di bawah posisi enam klasemen teratas. Akan tetapi, masih ada kemungkinan enam tim teratas merosot ke papan bawah ketika performa mereka di paruh musim kedua tidak meyakinkan.
Pada klasemen paruh musim 2023-2024, posisi enam teratas berturut-turut ditempati Borneo FC, Persib Bandung, Madura United, RANS Nusantara, PSIS Semarang, dan Bali United.
Borneo FC menjadi pemuncak klasemen paruh musim dengan 33 poin. Di posisi kedua, Persib dengan 31 poin, terpaut empat poin dari Borneo FC yang sedang dalam tren positif setelah tak terkalahkan dalam 10 pertandingan terakhirnya. Poin Persib kini terpaut empat poin dengan pemuncak klasemen. Di posisi ketiga, Madura United bertengger dengan perolehan poin sama dengan Persib. Persib menempati posisi kedua karena unggul selisih gol atas Madura United.
Borneo FC menjadi salah satu unggulan juara. Performa tim asuhan Pieter Huistra tersebut menjadi yang paling konsisten hingga paruh musim. Borneo FC menjadi tim dengan rasio kemenangan tertinggi, mencapai 59 persen dengan memenangi 10 dari 17 laga putaran pertama. Demikian juga dengan rata-rata poin mereka yang tercatat 2,2. Angka tersebut didapatkan dengan membagi total poin dengan jumlah pertandingan yang telah dijalani.
Akan tetapi, catatan apik klub asal Samarinda, Kalimantan Timur, itu bukan tanpa bantahan. Pada musim sebelumnya, Borneo FC mengalami penurunan performa di paruh musim kedua. Poin per pertandingan mereka menurun dari 1,88 pada paruh musim pertama menjadi 1,47 pada paruh musim kedua.
Meski demikian, nasib Borneo FC justru berkebalikan dengan catatan tersebut. Borneo pada akhir musim naik ke posisi keempat klasemen dari posisi keenam pada paruh musim berkat penurunan performa tim-tim dengan peringkat di atas mereka pada paruh musim. Meskipun demikian, peringkat Borneo dilewati oleh Persib yang bertengger di posisi ketiga pada akhir musim.
Sementara itu, pesaing utama Borneo FC, Persib, melanjutkan tren positif yang dalam dua musim sebelumnya selalu menjadi penantang juara. ”Maung Bandung”pada musim 2021-2022 menempati posisi kedua, sedangkan pada musim 2022-2023 menempati posisi ketiga.
Setelah berganti pelatih pada awal musim setelah Luis Milla mundur, Persib mampu membalikkan tren negatifnya bersama pelatih baru, Bojan Hodak. Catatan gemilang Persib juga terekam dalam rata-rata poin per pertandingan hingga paruh musim pertama 2023-2024 yang mencapai 1,88.
Demikian juga dengan catatan kemenangan Persib yang mencapai delapan kemenangan, terpaut dua kemenangan dari Borneo FC. Keunggulan Persib adalah mampu mengamankan poin pada laga tandang, Persib memenangi empat laga tandang, sementara Borneo FC hanya menang pada tiga laga tandangnya. Dari catatan performa Borneo FC dan Persib, peluang kedua tim untuk masuk ke championship series terbuka lebar.
Di posisi ketiga, Madura United menyamai poin Persib dengan 31 poin. Madura United bukanlah tim yang asing dengan papan atas, tetapi sering tidak mampu menjaga konsistensi performa mereka di paruh musim kedua.
Pada musim yang lalu, Madura United mengalami penurunan poin per pertandingan cukup tajam, dari 1,96 menjadi 1,06. Peringkat Madura United pun merosot dari posisi ketiga di paruh musim menjadi posisi ketujuh di akhir musim.
Untuk musim ini, Madura United memuncaki klasemen pada pekan ketujuh hingga ke-13. Namun, hasil minor pada pengujung paruh musim pertama membuat Madura United sementara tergeser ke posisi ketiga.
Perebutan tiket menuju championship series juga diperebutkan PSIS, RANS Nusantara, dan Bali United yang masih termasuk dalam posisi enam teratas. Apa yang terjadi pada musim ini menarik karena performa buruk PSIS dan RANS Nusantara pada musim lalu.
RANS Nusantara bahkan menutup musim lalu dengan berada di dasar klasemen, sementara PSIS bertengger di posisi ke-14. Bali United terus berupaya menjaga konsistensinya di papan atas. Adapun Bali United terus berupaya menjaga konsistensinya di papan atas. Apalagi, Bali United masih ingin mempertahankan dominasinya setelah dua kali meraih juara berturut turut.
Performa ketiga tim tersebut pada paruh musim pertama cukup menjanjikan dengan raihan poin yang sama, yakni 30 poin hingga pekan ke-17.
Melihat pola dua musim sebelumnya, yakni posisi empat besar hanya bisa diraih oleh tim yang pada paruh musim berada di posisi enam besar, peluang bagi PSIS, RANS Nusantara, dan Bali United masih terbuka lebar. Untuk saat ini, tantangan terbesar ketiga tim tersebut adalah menjaga konsistensi mereka untuk memastikan poin dari tiap pertandingan.
Pada sisi yang lain, kebangkitan tim yang ”telat panas” pada paruh musim pertama, seperti Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta, patut menjadi pertimbangan. Persebaya dan Persija sama-sama memiliki rekam jejak mampu membalikkan performa negatif di paruh musim pertama dan mampu naik ke papan atas pada akhir musim.
Persebaya, misalnya, merangsek naik dari peringkat ke-10 menuju peringkat keenam pada musim lalu. Sementara Persija menutup musim dengan berada di peringkat kedua setelah pada paruh musim berada di posisi keempat.
Menarik ditunggu apa yang akan dilakukan kedua tim dari evaluasi terhadap performa buruk mereka di paruh musim pertama.
Tantangan Paruh Musim Kedua
Selain aspek teknis dan internal, pelaksanaan Liga 1 2023-2024 di paruh musim kedua menghadapi sejumlah tantangan yang mungkin dapat berpengaruh terhadap performa tim peserta.
Pertama, perhelatan Piala Dunia FIFA U-17 yang akan berlangsung pada 10 November hingga 2 Desember 2023 membuat beberapa tim sementara harus berpindah kandang karena dipakai sebagai tempat pertandingan Piala Dunia FIFA U-17.
Kedua, rangkaian kegiatan kampanye dan pemungutan suara Pemilihan Umum 2024 akan bersamaan dengan jalannya kompetisi pada Januari hingga Februari 2024. Risiko kerawanan keamanan menjadi tantangan, baik dari kepolisian maupun panitia penyelenggara.
Risiko penundaan pertandingan karena izin keramaian yang tidak diberikan ataupun pertandingan yang dilangsungkan tanpa penonton menjadi sangat mungkin terjadi. Ketidakpastian jadwal menjadi ancaman bagi tim-tim untuk bisa menjaga konsistensi permainan mereka.
Pada akhirnya, di luar tantangan-tantangan tersebut, tim mana yang akan masuk ke championship series tetap akan ditentukan oleh performa tim di paruh musim kedua. Persiapan tim dan manajemen yang baik dari tim kepelatihan setiap tim dituntut untuk memastikan tim mampu meraih hasil positif dari tiap laga. Bursa transfer pemain yang telah dibuka juga memberi kesempatan bagi 18 tim peserta untuk menambah atau membangun ulang kekuatan timnya.
Menarik dinanti, tim manakah yang akan melaju ke babak penentuan juara dan meraih juara pada musim ini. (LITBANG KOMPAS)