logo Kompas.id
RisetHari Otonomi Khusus Papua,...
Iklan

Hari Otonomi Khusus Papua, Jalan Panjang Mencapai Sejahtera

Program otonomi khusus di Papua butuh perbaikan untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.

Oleh
YOHANES ADVENT KRISDAMARJATI
· 6 menit baca
Potret sebuah keluarga yang rumahnya berada di pinggir Trans-Papua di Distrik Mandobo, Boven Digoel, Papua, Selasa (3/3/2020). Pelaksanaan 20 tahun otonomi khusus Papua dan dana yang besar belum terasa perbaikan dari sisi Indeks Pembangunan Manusia Papua yang masih rendah dan tingkat kemiskinan dan kesenjangan yang masih tinggi.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Potret sebuah keluarga yang rumahnya berada di pinggir Trans-Papua di Distrik Mandobo, Boven Digoel, Papua, Selasa (3/3/2020). Pelaksanaan 20 tahun otonomi khusus Papua dan dana yang besar belum terasa perbaikan dari sisi Indeks Pembangunan Manusia Papua yang masih rendah dan tingkat kemiskinan dan kesenjangan yang masih tinggi.

Setelah berlangsung selama 22 tahun, pelaksanaan otonomi khusus atau otsus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua masih menemukan sejumlah tantangan. Sejumlah sektor krusial, seperti bidang pendidikan dan kesehatan, perlu mendapat penekanan prioritas untuk meningkatan capaian hasilnya.

Berlakunya otonomi khusus untuk Papua tersebut mengacu pada ketentuan Undang-Undang Nomor 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua. Selanjutnya, UU ini kemudian disempurnakan dan diubah melalui UU No 2/2021 tentang Perubahan Kedua Atas UU No 21/2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000