logo Kompas.id
RisetKrisis Iklim 2023 dan Masa...
Iklan

Krisis Iklim 2023 dan Masa Depan Maraton

Tahun 2023 diwarnai munculnya rekor krisis iklim. Perubahan iklim ini berdampak pula akan masa depan kejuaraan maraton. Sejumlah pelari kemudian menggalang gerakan ”The Green Runners” untuk mengurangi beban lingkungan.

Oleh
ANDREAS YOGA PRASETYO
· 4 menit baca
Pelari mengguyurkan air ke kepala dalam ajang Borobudur Marathon 2023 Powered by Bank Jateng di Kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (19/11/2023). Cuaca panas menjadi tantangan bagi para pelari dalam menyelesaikan lomba.
KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Pelari mengguyurkan air ke kepala dalam ajang Borobudur Marathon 2023 Powered by Bank Jateng di Kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (19/11/2023). Cuaca panas menjadi tantangan bagi para pelari dalam menyelesaikan lomba.

Catatan krisis iklim ini dilaporkan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) yang menyebutkan rata-rata suhu permukaan Bumi pada 2023 mencapai 1,4 derajat celsius lebih tinggi dari suhu periode pra-industri (1850-1900). Suhu rata-rata pada 2023 tersebut telah melampaui rerata suhu pada 2016 yang mencapai 1,29 derajat celsius.

WMO mencatat, naiknya suhu Bumi membuat periode 2023 sebagai tahun terpanas sepanjang 174 tahun masa pengamatan. Kejadian panas ekstrem melanda beberapa tempat di dunia, terutama di daerah Eropa bagian selatan dan Afrika bagian utara. Pada paruh kedua Juli 2023 terjadi panas ekstrem di sebagian daerah.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000