logo Kompas.id
RisetPersaingan Caleg di Dapil...
Iklan

Persaingan Caleg di Dapil Banten 3 Tangerang Raya

Tangerang Raya, wilayah satelit Ibu Kota, menyimpan persaingan antarcaleg DPR yang tak kalah seru dengan DKI Jakarta.

Oleh
ANDREAS YOGA PRASETYO
· 6 menit baca
Baliho dan poster partai politik serta tokoh partai politik menghiasi ruang-ruang publik, seperti di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (10/3/2023).
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Baliho dan poster partai politik serta tokoh partai politik menghiasi ruang-ruang publik, seperti di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (10/3/2023).

Letak Tangerang dan Tangerang Selatan yang berbatasan dengan DKI Jakarta menjadikan wilayah ini salah satu daerah penyangga Ibu Kota. Berada di kawasan yang strategis membuat wilayah Tangerang Raya populer sebagai lokasi hunian bagi para pekerja komuter dan tujuan urbanisasi.

Hasil analisis Litbang Kompas tentang data migrasi penduduk di 514 kabupaten/kota hasil olahan Survei Sosial Ekonomi Nasional dalam kurun waktu 2013-2021 menunjukkan wilayah Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang masuk dalam 10 daerah utama tujuan para migran dari seluruh Indonesia.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Lokasinya yang strategis juga membuat kluster wilayah ini diperhitungkan dalam kancah politik nasional, terutama dalam momentum pemilu. Hal ini didasarkan pada kuota kursi DPR dan jumlah calon anggota legislatif yang akan memperebutkannya. Pada Pemilu 2024, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan menjadi bagian dari daerah pemilihan (dapil) Banten 3. Jumlah kursi DPR yang diperebutkan dari dapil ini sebanyak 10 kursi. Dengan jumlah kursi DPR yang diperebutkan tersebut, dapil Banten 3 merupakan satu dari 10 dapil dengan kuota kursi terbanyak pada Pemilu 2024.

Kuota ini akan diperebutkan oleh 173 caleg dari 18 partai politik. Melihat sebaran caleg dari 84 dapil di seluruh Indonesia, jumlah caleg di dapil Banten 3 ini adalah yang terbanyak. Sesudah dapil Banten 3, total jumlah caleg terbanyak berikutnya ada di dapil Sumatera Utara 1 dengan 172 caleg dan dapil Jawa Barat 2 dengan 171 caleg. Dengan jumlah caleg paling banyak tersebut, bagaimana peluang para caleg di dapil Banten 3 ini dalam bersaing memperebutkan suara?

Rano Karno (kanan) saat mencalonkan diri sebagai kandidat gubernur pada Pilkada Banten 2017 dalam suatu acara di Senayan, Jakarta, Kamis (15/12/2016).
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Rano Karno (kanan) saat mencalonkan diri sebagai kandidat gubernur pada Pilkada Banten 2017 dalam suatu acara di Senayan, Jakarta, Kamis (15/12/2016).

Gambaran awal dari persaingan antarcaleg ini dapat terlihat dari rasio caleg dengan jumlah kursi yang diperebutkan. Dengan total 10 kursi DPR dan 173 caleg yang berlaga, maka satu kursi DPR akan diperebutkan oleh 17 caleg.

Sementara dengan jumlah pemilih 4.738.835 orang, maka modal rata-rata suara yang dibutuhkan oleh satu caleg ialah 27.392 pemilih untuk bersaing dengan 16 caleg lain. Melihat capaian anggota terpilih pada pemilu sebelumnya, modal rata-rata itu dapat menjadi patokan dasar untuk meloloskan caleg ke Senayan.

Pada Pemilu 2019 lalu, minimal suara yang didapatkan caleg terpilih ialah 26.662 suara. Meski demikian, angka aman keterpilihan para caleg ini masih dipengaruhi oleh performa partai politik dalam meraup suara dan aspek kompetitif para caleg yang diajukan partai-partai tersebut pada pemilu mendatang.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat rapimnas Partai Gerindra di Jakarta, Senin (23/10/2023). Dasco mencalonkan diri kembali sebagai anggota DPR dari dapil Banten 3.
KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat rapimnas Partai Gerindra di Jakarta, Senin (23/10/2023). Dasco mencalonkan diri kembali sebagai anggota DPR dari dapil Banten 3.

Peta kekuatan partai politik di dapil Banten 3

Dalam tiga pemilu terakhir, ada lima partai yang konsisten mendapatkan dukungan suara dan berhasil meloloskan calegnya ke Senayan. Kelima partai tersebut ialah PDI-P, Partai Gerindra, PKS, Partai Golkar, dan Partai Demokrat. Sepanjang Pemilu 2009, 2014, dan 2019, PDI-P berhasil mengirimkan total enam wakilnya ke DPR. Menyusul kemudian Demokrat dengan lima kursi, Gerindra dan PKS masing-masing empat kursi, serta Golkar tiga kursi.

Pada Pemilu 2019, total suara yang berhasil dikumpulkan PDI-P mencapai 647.633 suara dan mendapatkan tiga kursi DPR. Di peringkat kedua, Gerindra berhasil meraih dua kursi dengan total 420.429 suara. Sementara Golkar, PKS, dan Demokrat masing-masing meraih satu kursi DPR dengan perolehan suara yang bervariasi, yakni 375.725 suara, 375.097 suara, dan 244.628 suara.

Dua kursi lain direbut PKB dan PAN, yang masing-masing menempatkan satu wakilnya di DPR. PKB dan PAN juga sama-sama berhasil meraih masing-masing satu kursi di Pemilu 2014. Di luar PKB dan PAN, ada PPP dan Hanura yang tercatat pernah meraih satu kursi pada Pemilu 2009 dan Pemilu 2014. Namun, PPP dan Hanura gagal mempertahankan kursinya pada Pemilu 2019.

Kondisi ini menggambarkan, di luar lima partai yang solid mendapatkan kursi DPR, ada dua partai lain, yaitu PAN dan PKB, yang juga berpeluang besar menempatkan wakilnya di Senayan. Dalam dua pemilu terakhir, PKB dan PAN konsisten mendapatkan satu kursi.

Untuk mempertahankan capaian tersebut, tujuh partai parlemen ini mengajukan caleg-caleg berkualitas dan sudah teruji. Sebagian besar partai mengajukan caleg-caleg petahana yang sudah berhasil meraup dukungan suara pada pemilu sebelumnya. Dari 10 petahana anggota DPR, hanya ada satu yang tidak mencalonkan diri lagi, yaitu Ananta Wahana (PDI-P). Pada Pemilu 2024, Ananta mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Banten.

Selain itu, ada satu kursi petahana yang juga membuka peluang diperebutkan caleg baru karena pada 2021 anggota DPR, Ali Taher (PAN), meninggal. Posisinya kemudian digantikan Muhammad Rizal melalui mekanisme pengganti antarwaktu. Rizal menempati urutan kedua di PAN dengan memperoleh 18.617 suara. Hanya, jumlah suara Muhammad Rizal ini terpaut cukup jauh dengan almarhum Ali Taher yang mendapat dukungan 71.945 suara pada Pemilu 2019.

Mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (31/8/2023). Airin mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari dapil Banten 3.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (31/8/2023). Airin mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari dapil Banten 3.

Iklan

Caleg petahana di dapil Banten 3

Di luar dua kursi petahana yang berpeluang berubah, delapan kursi petahana lain terlihat lebih solid. Mereka adalah Rano Al Fath (PKB), Sufmi Dasco Ahmad (Gerindra), Martina (Gerindra), Rano Karno (PDI-P), Marinus Gea (PDI-P), Andi Achmad Dara (Golkar), Mulyanto (PKS), dan Zulfikar Hamonangan (Demokrat).

Hal ini karena sebagian petahana tersebut sudah terpilih sejak Pemilu 2014, yaitu Sufmi Dasco Ahmad, Marinus Gea, dan Andi Achmad Dara. Selain itu, para petahana tersebut rata-rata merupakan caleg terpilih di urutan atas perolehan suara di partainya. Rano Karno, misalnya. Petahana anggota DPR dari PDI-P ini menempati peringkat pertama caleg yang mendapat suara tertinggi di partainya dengan dukungan 274.294 suara. Bukan hanya di partainya, keterpilihan Rano Karno ini juga sekaligus yang tertinggi di antara para caleg dapil Banten 3 pada Pemilu 2019.

Baca juga: Persaingan Parpol dan Caleg di Dapil Jawa Barat I

Sementara suara paling minim caleg terpilih di peringkat atas partainya pada Pemilu 2019 sebanyak 60.064 suara. Jumlah suara petahana tersebut lumayan sulit dikejar caleg lain. Hasil Pemilu 2019 memperlihatkan hanya ada satu caleg yang berhasil mendapatkan 62.476 suara. Meski suaranya cukup tinggi, caleg tersebut belum berhasil lolos menjadi anggota DPR karena belum didukung performa maksimal perolehan suara partainya sebagai penentu berapa jumlah caleg yang berhak lolos ke Senayan.

Wahidin Halim saat menjadi Gubernur Banten di Serang, Banten, Senin (7/5/2018). Wahidin mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari dapil Banten 3.
KOMPAS/DWI BAYU RADIUS

Wahidin Halim saat menjadi Gubernur Banten di Serang, Banten, Senin (7/5/2018). Wahidin mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari dapil Banten 3.

Performa partai ini membuka peluang bergesernya jumlah perolehan kursi dan munculnya caleg baru pada Pemilu 2024 mendatang. Hal ini mengingat caleg petahana peringkat kedua di partai tidak mendapat dukungan suara sebanyak caleg petahana peringkat pertama. Pada Pemilu 2019, ada dua caleg petahana yang berada di peringkat kedua dengan perolehan 41.471 suara dan 28.539 suara.

Dari jumlah suara, posisi mereka belum berada pada zona yang benar-benar aman. Hal ini karena pada Pemilu 2019, ada empat caleg yang mendapatkan suara di atas mereka. Keempat caleg tersebut ialah Elva Elisa Wibisono (Golkar), Tuti Elfita (PKS), Siti Masrifah (PKB), dan Isyana Bagoes Oka (PSI).

Pada Pemilu 2024 mendatang, empat caleg ini kembali mencalonkan diri dan mengusik ketenangan para caleg petahana. Keberadaan caleg-caleg baru yang memiliki tabungan suara ini akan membuat persaingan di dapil Banten 3 menjadi kompetitif. Terlebih, satu caleg, yaitu Siti Masrifah, pernah lolos ke Senayan pada Pemilu 2014. Saat itu, Siti Masrifah mendapatkan 32.308 suara. Untuk meraih dukungan luas pemilih, partai-partai juga memasang sejumlah caleg yang tak kalah populer dan punya daya saing tinggi.

https://cdn-assetd.kompas.id/aFYkV_GTCpgqN3IuERAgE1Ibwtc=/1024x1118/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F02%2F06%2F36c945dd-48ff-4959-8dbb-f1aa2f66b4f4_png.png

Caleg baru di dapil Banten 3

Dua nama caleg yang memiliki rekam jejak elektabilitas di wilayah Tangerang Raya ialah Airin Rachmi Diany (Golkar) dan Wahidin Halim (Nasdem). Airin pernah menjabat Wali Kota Tangerang Selatan. Pada Pilkada Tangsel tahun 2015, Airin yang berpasangan dengan Benyamin Davnie mendapat 305.322 suara dan memenangi pilkada.

Demikian pula dengan Wahidin Halim yang pernah menjabat Gubernur Banten. Pada Pilkada Banten tahun 2017, Wahidin yang berpasangan dengan Andika Hazrumy mendapatkan 2.411.213 suara dan terpilih sebagai gubernur. Sebelumnya, Wahidin juga pernah terpilih sebagai anggota DPR dari dapil Banten 3 pada Pemilu 2014. Saat itu, Wahidin mendapatkan 127.392 dukungan suara.

Caleg potensial yang juga memiliki rekam jejak elektoral datang dari para anggota DPRD Banten. Legislator provinsi yang mencoba berkompetisi di level nasional ialah Ali Nurdin Abdul Gani (Nasdem), Nawa Said Dimyati (Demokrat), Iskandar (PPP), dan Sri Hartati (PDI-P).

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) seusai menerima Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (5/4/2023). Hary Tanoe mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari dapil Banten 3.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) seusai menerima Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (5/4/2023). Hary Tanoe mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari dapil Banten 3.

Ada pula tokoh partai yang punya jejaring parpol di Tangerang Raya, seperti Sekretaris DPW PPP Banten Achmad Fauzi, Ketua DPC PDI-P Kabupaten Tangerang Irvansyah Asmat, dan Ketua DPD PAN Kota Tangerang Dwiki Ramadhani. PAN juga mencalonkan pesohor Virnie Ismail untuk meraup dukungan suara partai. Sementara PKS menempatkan dai muda Idrus Salim Aljufri.

Baca juga: Pertarungan Dinamis di Dapil Jabar V

Langkah lain dilakukan Partai Perindo dengan menempatkan tokoh-tokoh nasional untuk bersaing dengan para caleg lain. Tokoh-tokoh itu ialah Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo dan Sekretaris Jenderal Perindo Ahmad Rofiq.

Keberadaan wajah-wajah baru caleg yang berlaga di dapil Banten 3 membuat daya kompetitif Pemilu 2024 di wilayah satelit Ibu Kota ini menyimpan persaingan yang tak kalah seru dengan DKI Jakarta. Potensi popularitas sekaligus potensi elektabilitas para caleg baru ini bukan tidak mungkin dapat mengubah peta politik di Tangerang Raya. (LITBANG KOMPAS)

Baca juga: Menakar Kontestasi Caleg di Dapil Jateng VII

Editor:
YOHAN WAHYU
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000