Tiket Dua Laga Final Direbut, Harapan Tiga Gelar Leverkusen
Setelah juarai Bundesliga, Bayer Leverkusen memiliki dua tiket final meraih ”treble winner” musim ini.
Jumat (10/5/2024) pagi, Leverkusen menahan imbang AS Roma dalam laga kedua semifinal Liga Eropa dengan skor 2-2. Hasil ini membuat Leverkusen unggul atas Roma dengan agregat 4-2 dan mendapatkan tiket untuk berlaga di final melawan Atalanta.
Bulan Mei tampaknya akan menjadi bulan penuh berkah bagi Leverkusen. Bagaimana tidak, akan ada dua laga final yang akan dimainkan di akhir bulan, yakni Liga Eropa dan DFB Pokal. Selain itu, pada 13 Mei 2024 juga akan menjadi pekan terakhir Bundesliga.
Juara Bundesliga telah mereka kunci gelarnya pada 15 April 2024 ketika membekuk Weder Bremen dengan skor 5-0. Pada akhir pekan ke-29 tersebut, Leverkusen mengantongi 79 poin alias unggul 16 poin atas pesaing terdekatnya di peringkat kedua, Bayern Muenchen. Dengan sisa 5 pertandingan lagi, poin leverkusen tidak mungkin terkejar lagi.
”Tim ini memenanginya untuk pertama kalinya dalam sejarah Leverkusen. Kami harus menikmatinya. Kami harus merayakannya bersama para penggemar dan keluarga. Merupakan suatu kehormatan bekerja untuk klub ini,” ungkap Xabi Alonso, Pelatih Leverkusen (Bundesliga.com, 16/4/2024).
Meskipun memiliki andil besar sebagai pelatih yang membawa Leverkusen juara untuk pertama kali dalam sejarah, Xabi Alonso lebih mengedepankan peran seluruh tim dalam ungkapannya.
Tidak hanya oleh pelatihnya sendiri, Philip Lahm yang merupakan pemain legenda Bundesliga juga memberikan apresiasi atas kesolidan Leverkusen sebagai tim yang mampu mengontrol permainan di setiap pertandingan musim ini.
”Kontrol permainan dan kepercayaan diri yang dikembangkan tim di bawah kepemimpinan Xabi Alonso sungguh luar biasa. Kemenangan yang sangat layak diterima oleh Deutsche Meisterschfat! Gurauan sebagai Vizekusen akhirnya dapat ditinggalkan,” ujar Lahm (Bundesliga.com, 16/4/2024)
Baca juga: Di Balik Rekor 49 Laga Tak Terkalahkan Leverkusen
Label tim nyaris ”Neverkusen”
Vizekusen atau Neverkusen adalah julukan bernada olokan bagi Leverkusen yang kerap kali kandas menjadi juara di momen-momen puncak. Salah satu yang sering dikisahkan kembali adalah musim 2001/2002. Kala itu, Leverkusen hampir berhasil menyabet tiga gelar kompetisi, yakni Bundesliga, DFB Cup, dan Liga Champions.
Di musim tersebut, selama 32 pekan Leverkusen berhasil memuncaki klasemen Liga Jerman. Akan tetapi, mereka tersandung di hari-hari terakhir dan tertinggal 1 poin dari pemuncak klasemen Borussia Dortmund di pengujung liga.
Beberapa hari berselang Schalke mengubur mimpi Leverkusen di laga final DFB Cup. Satu-satunya harapan terakhir menjuarai Liga Champions juga tinggal mimpi setelah mereka kalah di laga final melawan Real Madrid dengan skor 1-2.
Bulan Mei tampaknya akan menjadi bulan penuh berkah bagi Leverkusen.
Sebiji gol dari sundulan Lucio tak mampu mengimbangi dua gol dari El Real yang masing-masing dicetak oleh Raul Gonzales dan Zinedine Zidane.
Barulah 20 puluh tahun berselang kutukan Neverkusen berhasil dihapus dengan menjuarai Bundesliga musim ini bahkan dengan harapan treble winner alias tiga gelar juara yang sudah di depan mata.
Baca juga: Xabi Alonso dan Kunci Kebahagiaan Bayer Leverkusen
Final Liga Eropa
Meskipun merupakan kompetisi kasta kedua di Eropa, menjuarai Liga Eropa akan tetap memberikan gengsi yang tinggi bagi Leverkusen dan juga sepak bola Jerman. Hal ini mengingat Borussia Dortmund berhasil melaju ke babak Final Liga Champions.
Sebenarnya di Liga Champions hampir terwujud ”All Germany Final”. Sayangnya, keberhasilan Dortmund tidak diikuti Bayern Muenchen yang takluk di tangan Real Madrid di semifinal.
Akan tetapi, masuknya Leverkusen dan Dortmund ke Final Liga Eropa dan Liga Champions berpontesi membuat keduanya mengawinkan dua trofi bergensi Eropa tersebut dan membawanya pulang ke Jerman.
Namun, misi Leverkusen tampak lebih ringan dibandingkan dengan Dortmund. Di final liga Champions, Dortmund harus menghadapi raksasa Spanyol, Real Madrid. Sementara di final Liga Eropa, Leverkusen akan berjumpa dengan Atalanta, tim posisi ke-5 Serie A saat ini.
Meskipun begitu, Atalanta bukanlah lawan yang dapat dianggap remeh oleh Leverkusen. Pasalnya dalam sejarah dua kali perjumpaan mereka, Leverkusen belum pernah menang.
Perjumpaan kedua tim terjadi di babak 16 besar Liga Eropa musim 2021/2022. Pada laga 1, Leverkusen kalah 2-3 di kandang Atalanta. Setelahnya, Leverkusen takluk di kandang sendiri dari Atalanta dengan skor 0-1.
Jika ingin menambah gelar musim ini, Leverkusen perlu melupakan tren di atas dengan membawa kepercayaan diri sebagai juara Bundesliga musim ini.
Apalagi Leverkusen telah berhasil membuktikan mampu mengalahkan AS Roma. Sebagai catatan, Roma saat ini berada di posisi ke-6 Serie A dengan raihan poin sama dengan Atalanta. Jika hal ini digunakan sebagai ukuran, maka gelar juara Liga Eropa bukanlah mimpi yang terlampau rumit untuk diwujudkan oleh tim asuhan Xabi Alonso ini.
Baca juga: Dari ”Neverkusen” ke ”Meisterkusen”, Bayer Leverkusen Juara Liga Jerman
Final Piala DFB
Satu lagi tiket final yang dikantongi oleh Leverkusen dalah Piala DFB. Dalam pertandingan final piala domestik Jerman ini Granit Xhaka dan kawan-kawan akan menghadapi Kaiserslautern. Kaiserslautern saat ini bermain di Bundesliga 2 atau divisi kedua Liga Jerman dan berada di peringkat ke-14.
Secara hitungan di atas kertas, semestinya Leverkusen akan menang dengan mudah. Namun, lapangan hijau bisa berkata lain.
Pada pertandingan perempat final DFB Pokal musim 2014, Kaiserslautern pernah mengalahkan Leverkusen, 0-1, melewati babak perpanjangan waktu. Meskipun begitu secara statistik Leverkusen tetap lebih unggul dibandingkan dengan Kaiserslautern.
Dalam sejarah 63 pertandingan kedua klub, Transfermarket mencatat Leverkusen memenanginya sebanyak 30 kali sementara Kaiserslautern memenangi 21 pertandingan. Sisanya, 12 pertandingan berakhir imbang. Dengan modal statistik ini, Leverkusen sepantasnya percaya diri memenangi laga DFB Pokal.
Baca juga: Xabi Alonso dan Bayer Leverkusen di Ambang Juara Liga Jerman
Rekor tak terkalahkan
Satu hal yang paling fenomenal dalam penampilan Leverkusen musim ini adalah belum terkalahkan di semua kompetisi yang diikuti. Di Bundesliga, tinggal dua pertandingan lagi yang harus dilewati oleh Leverkusen. Jika memenangi keduanya, maka sah dalam semusim Bundesliga Leverkusen tidak terkalahkan.
Apabila ditambah dengan dua piala lagi, performa Leverkusen akan berakhir dengan sangat manis musim ini. Menurut data Bundesliga.com, sejauh ini Leverkusen telah menjadi klub dengan rekor tak terkalahkan paling panjang, yakni 49 kali. Angka ini sudah mengalahkan Benfica yang mencatatkan 48 pertandingan tak terkalahkan pada tahun 1963-1965.
Hingga musim berakhir setidaknya masih ada empat laga lagi yang akan dilakoni oleh Leverkusen, yakni dua pertandingan liga, final Liga Eropa, dan final DFB Pokal.
Jika empat pertandingan tersebut Leverkusen tidak kalah, maka rekor akan bertambah menjadi 53 kali tidak terkalahkan. Rekor tersebut masih berpotensi akan terus bertambah di musim-musim berikutnya. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga: Dominasi Bayern Muenchen di Ujung Tanduk