logo Kompas.id
SastraPerihal Pulang
Iklan

Perihal Pulang

Semua yang aku rencanakan tak kusampaikan kepada istriku, terutama rencanaku untuk membunuh Petrus.

Oleh
CERPEN BEATRIX POLEN ARAN
· 7 menit baca
-
ISA PERKASA

-

Aku membayangkan sebuah pulang yang asing. Malam yang basah selepas rinai hujan. Saat bau tanah menguap ritmis, menimbulkan aroma kerinduan pada kehidupan yang telah lalu. Ketika mengangkat wajah, tak ada apa-apa yang nampak di bola mata. Gelap. Pekat.

Tak terasa sepoi angin mencumbu kulit. Entah itu, harum bau kemenyan yang masih tertangkap raga—menimbulkan gelisah yang teramat sangat. Dadaku seketika bergolak. Aku tergesa hendak berteriak memanggil, serupa surat yang dikirim angin. Berisi pesan tapi tak mengabari. Nyala lilin meliuk-liuk memenuhi permukaan tanah—yang kata mereka aku telah pulang kepada kehidupan yang lain. Aku telah beribu tanah—maksudku air susu tubuh itu telah mengering. Memang ganjil. Dan ternyata, tidak sederhana bagiku, meyakinkan mereka bahwa aku belum benar-benar pulang, serasa sepasang mata menyergapku dari bilik gelap sana. Laki-laki yang menusuk bola matanya menyusul gelak tawa yang mengerikan.

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000