Tingkat Isian Penumpang Singapore Airlines Meningkat
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Sepanjang bulan November 2017, tingkat isian penumpang atau passenger load factor (PLF) maskapai penerbangan Singapore Airlines (SIA) Group meningkat 3,5 persentase poin menjadi 80,7 persen. Sistem angkutan penumpang, yang diukur dalam pendapatan penumpang tiap kilometer, mengalami kenaikan sebesar 7,6 persen dibandingkan tahun lalu, melampaui pertumbuhan kapasitas, diukur dalam kilometer dan kursi yang tersedia, sebesar 3,0 persen.
Demikian siaran pers yang disampaikan Manajer Hubungan Masyarakat (Public Relations) SIA Group Indonesia Glory Henriette di Jakarta, Rabu (20/12). Tingkat isian penumpang Singapore Airlines meningkat sebesar 3,1 persentase poin menjadi 80,0 persen. Sistem angkutan penumpang mengalami peningkatan sebesar 5,3 persen dibandingkan tahun lalu, berlawanan dengan adanya peningkatan kapasitas sebesar 1,2 persen. Semua wilayah rute membaik, karena permintaan penumpang lebih kuat. Kondisi persaingan tetap menantang dan kegiatan promosi akan terus dilakukan.
Sistem angkutan penumpang SilkAir, anak perusahaan SIA mengalami kenaikan sebesar 20,4 persen dalam periode yang sama tahun lalu (year-on-year), mengikuti pertumbuhan kapasitas sebesar 15 persen. Tingkat isian penumpang mengalami kenaikkan sebesar 3,3 persen poin menjadi 73,9 persen, disebabkan oleh pertumbuhan permintaan yang kuat di India, China, dan Asia Tenggara. Pada bulan Desember 2017, SilkAir memesan armada pesawat 747 Max 8, yang mampu terbang dengan kecepatan sekitar 910 kilometer per jam.
Scoot, anak usaha SIA lainnya yang mengarah pada penerbangan murah (lowcost carrier) mencatat pertumbuhan sistem angkutan penumpang sebesar 12,7 persen, kapasitas ekspansi sebesar 5,9 persen. , PLF-nya pun meningkat sebesar 5,2 persen menjadi 86,3 persen, didorong dengan adanya pengembangan layanan di semua wilayah rute. PLF pada rute yang terpilih ke India, China, Asia Tenggara, Australia, serta rute kelima menuju Asia Utara terus mengalami peningkatan.
Selama bulan Desember ini, Scoot mengambil alih rute penerbangan Palembang-Singapura dari SilkAir, dan memperluas jaringan Scoot ke empat tujuan di Indonesia. Sebelum terbang ke Palembang, Scoot selama ini melayani rute dari dan ke Singapura dengan tujuan Jakarta, Denpasar (Bali), dan Surabaya (Jawa Timur). Maskapai ini menerima pengiriman armada pesawat 787-8 keempat yang dilengkapi dengan tempat tidur kru, untuk layanan jarak jauh, dengan armada berbadan lebar sebanyak 16 armada pesawat dibandingkan dengan 12 tahun yang lalu. Selain itu, 12 armada pesawat A320 pertama yang dialihkan ke IndiGo dikembalikan menjadi armada Scoot.
Secara keseluruhan, tingkat isian kargo atau cargo load factor (CLF) berada 4,0 persen poin lebih tinggi, dengan peningkatan lalu lintas kargo (diukur dalam kilometer-ton-angkutan) sebanyak 7,1 persen, berlawanan dengan peningkatan kapasitas sebesar 1,1 persen. CLF mengalami peningkatan di seluruh wilayah seiring dengan permintaan melebihi perubahan kapasitas. (*/tra)