JAKARTA, KOMPAS — Anak dengan sindroma down memiliki potensi untuk mengembangkan bakat dan minat masing-masing. Keterbatasan yang dimiliki bukan menjadi alasan untuk membatasi ruang geraknya. Untuk itu, dampingan orangtua menjadi kunci utama guna menumbuhkan potensi tersebut.
Konsultan psikolog Annie Lutfia mengatakan, langkah awal yang bisa dilakukan untuk mengembangkan minat dan bakat anak dengan sindroma down adalah dengan melibatkan anak pada berbagai kegiatan.
”Dengan melibatkan anak di berbagai kegiatan, orangtua bisa mengetahui minat dan bakat yang dimiliki,” ujarnya dalam acara peringatan Hari Down Syndrome Sedunia di Bentara Budaya Jakarta, Sabtu (24/3/2018).
Menurut dia, anak dengan sindroma down memiliki potensi di beberapa bidang, seperti musikal, spasial, kinestetik, dan naturalis. Emosi yang tersimpan di dalam diri anak dengan sindroma down justru bisa diutarakan lewat bakat dan minat anak ini.
Hari Down Syndrome Sedunia setiap tahun diperingati pada 21 Maret. Acara kali ini diadakan Persatuan Orangtua Anak dengan Down Syndrom dengan tema ”Aku Ada Aku Bisa, Menembus Batas”.
Berbagai kegiatan yang dilakukan dalam acara ini antara lain pameran hasil karya penyandang sindroma down, klinik olahraga, klinik musik, klinik seni, dan kreasi.