JAKARTA, KOMPAS — Gempa berkekuatan M 8,2 terjadi di Samudra Pasifik di wilayah Kepulauan Fiji, Minggu (19/8/2018) pukul 07.19 WIB. Gempa ini terkuat hingga Agustus tahun ini, tetapi karena pusatnya sangat dalam sehingga tidak memicu tsunami ataupun kerusakan berarti.
Data Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa ini merupakan yang terkuat sejak awal 2018 hingga saat ini. Pusat gempa berada di sebelah barat Palung Tonga pada koordinat 178,11 Bujur Timur dan 18.17 Lintang Selatan. Pusat gempa ini sekitar 280 kilometer (km) arah timur laut Pulau Ndoi, Kepulauan Fiji.
Kedalaman pusat gempa mencapai 560 km di bawah permukaan laut. Gempa dengan kedalaman lebih dari 300 km selama ini dikenal sebagai gempa ”pusat-dalam”.
Gempa jenis ini cenderung tidak menimbulkan banyak kerusakan, tetapi dirasakan hingga jarak jauh. Berdasarkan data di USGS, gempa pusat-dalam terkuat yang pernah tercatat terjadi di kedalaman 600 km diakibatkan tumbukan lempeng Pasifik dengan lempeng Okhtosk di timur laut Rusia pada 2013.
Gempa di Fiji kali ini dilaporkan tidak menimbulkan kerusakan, tetapi hanya berupa guncangan kuat dalam skala intensitas V Modified Mercalli Intensity (MMI) di Kepulauan Fiji. Guncangan V MMI menunjukkan getaran gempa dirasakan hampir semua orang, barang-barang terpelanting, tiang-tiang tampak bergoyang.
Guncangan gempa ini juga dideteksi seismograf Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). ”Patut disyukuri gempa dahsyat ini merupakan gempa dalam (deep focus earthquake) sehingga tidak berpotensi tsunami,” kata Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono.
Menurut analisis Daryono, gempa kali ini disebabkan patahan turun (normal fault) yang menunjukkan gempa dalam ini dipicu tarikan ke bawah dari lengan lempeng. Sistem subduksi Tonga ini terjadi karena Lempeng Pasifik menumbuk ke bawah Lempeng Indo-Australia.