Dilarang KPU, Joko Widodo Tidak Bawa Sepeda ke Jombang
Oleh
DODY WISNU PRIBADI/ NINA SUSILO
·2 menit baca
JOMBANG, KOMPAS - Presiden Joko Widodo meminta permakluman, bahwa pada kunjungannya ke Pondok Pesantren Darul Ulum Desa Rejoso, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Selasa (18/12/2018). Ia hadir di depan massa umat ponpes di tengah peringatan haul pemimpin tarikat Syekh Abdul Kadir Jaelani yang dipenuhi ribuan massa.
Hadir juga, pengasuh ponpes Darul Ulum KH Ahmad Tamim Romli, Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Seperti lazimnya, Presiden berdialog dengan main tebak-tebakan pada dua orang diantara hadirin. Dialog berlangsung meriah, kedua orang berhasil menebak kombinasi nama suku dan pulau tempat suku berada. Namun ternyata setelah berhasil ditebak, tak ada "perintah" Presiden untuk "mengambil sepeda".
Kepada dua warga yang hadir di panggung, Presiden bertanya, ingin hadiah apa jika tidak ada sepeda. Ternyata keduanya bersepakat minta foto bersama Presiden Joko Widodo.
Massa yang hadir di pengajian maju merangsek ke arah panggung di lantai bagian dalam masjid. Suasana pengajian yang semula tertib menjadi kacau jajaran tempat duduk lesehan karna sebagian jamaah kaum perempuan tidak mematuhi untuk tertib duduk, melainkan berburu foto ke arah Presiden.
Seorang ibu yang meninggalkan lokasi duduk lesehan dan merangsek maju, saat ditanya kenapa maju ke depan, menjawab," Bade semerep (mau melihat) (Presiden)," jawabnya.
Aminulloh, anggota Panwascam Peterongan, yang juga hadir di lokasi mengatakan, dirinya tidak menemukan unsur pelanggaran kampanye dalam kunjungan Presiden di Jombang kali ini.