Urusan bayaran manggung biasanya tak terlalu dipusingkan bagi band pop rock asal Amerika Serikat, Haim. Namun, ketika ada kesenjangan antara penampil perempuan dan laki-laki, tiga bersaudara ini tak mau main-main. Mereka pernah memecat agen mereka karena dibayar terlalu rendah.
“Kami diberi tahu bayaran kami sangat rendah untuk tampil di festival itu, yang katanya bakal disiarkan di radio,” kata Daniella Haim, seperti dimuat di laman BBC, Sabtu (16/6/2018). Pemain gitar itu tak menyebut nama festivalnya.
“Awalnya, kami tidak merasa bermasalah dengan itu. Tapi ternyata, ada penampil lain (laki-laki) yang dibayar sepuluh kali lipat lebih besar. Kami pecat agen yang mengurusi hal itu,” lanjut Daniella.
Alana, si bungsu, menambahkan, mereka memperjuangkan nasib mereka sendiri untuk bertahan di industri musik, yang bagi mereka masih didominasi laki-laki. “(Industri) itu menakutkan sekali. Belum tentu bisa dapat bayaran setengahnya. Nah, ini dibayar cuma sepersepuluh? Gila banget,” ujar Alana.
Dalam wawancara sebelumnya dengan Radio 1 Newsbeat, mereka mendorong perempuan untuk lebih aktif terlibat di industri musik, terutama di bidang teknis.
“Kami memang melihat ada perempuan kerja di studio, tapi masih terlalu sedikit. Ini memang soal kuantitas. Menurutku, ini saatnya para remaja putri bisa bercita-cita jadi ahli audio, atau teknisi studio,” kata Daniella.
Haim terbentuk pada 2007, dengan anggota Este Arielle (32), Danielle (29), dan Alana (26). Mereka telah mengeluarkan dua album, Days are Gone (2013), dan Something to Tell You (2017). Kini, mereka sedang menggelar tur di Inggris. (BBC)