logo Kompas.id
TokohHarmoni Sepotong Bambu
Iklan

Harmoni Sepotong Bambu

Oleh
Abdullah Fikri & Nawa Tunggal
· 8 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CecAnqQwqdtsj4SgQHqP-XowGJA=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F09%2F70177238.jpg
RAFNI AMANDA

Pangeran Djatikusumah

Dalam sepotong bambu terkandung ajaran para leluhur. Kekosongan ruang di dalamnya justru memberikan kesempatan kepada manusia untuk memberi daya semesta. Aliran energi itulah yang kemudian mewujudkan harmoni dalam bentuk musik. Keselarasan hidup manusia tercipta dari ruang kosong yang diisi energi semesta.

Bertolak dari kesadaran itulah, sesepuh Sunda Wiwitan, Pangeran Djatikusumah (86), melakukan pembaruan pada cara memainkan gong renteng. Alat musik yang digunakan dalam banyak ritual ini sangat jarang dimainkan. Oleh sebab itu, Rama Djati meminta seorang seniman melakukan transformasi dari instrumen gong berbahan logam ke bilah-bilah bambu. Terciptalah kemudian angklung takol, yang memiliki laras sama dengan gong renteng dan dimainkan dengan cara dipukul.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000