Eko Yuli Irawan Bebas Menyantap Gulai Daging Seusai Pertandingan
Oleh
Nina Susilo
·2 menit baca
Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan (29) merasa saat paling menyenangkan adalah seusai pertandingan. Bukan saja kebahagiaan mendapatkan medali dan bonus, tetapi bisa meminta untuk dimasakkan gulai daging kepada istrinya, Masitoh. Setidaknya, ada beberapa hari bebas menyantap makanan-makanan kegemaran.
“Paling sampai Minggu, setelah itu mulai latihan lagi dan makanan dijaga lagi. Gulai dan gorengan sesekali aja, misalnya dua minggu atau sebulan sekali,” tutur Eko yang mengganti nasi putih dengan nasi merah untuk menjaga berat badan.
Eko meraih medali emas dalam Asian Games 2018. Dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Ashgabat, Turkmenistan, Sabtu (3/11/2018), Eko membawa pulang tiga medali emas sekaligus pada nomor snatch, clean and jerk, dan total. Eko juga menjadi atlet Indonesia pertama yang menjadi Juara Dunia Angkat Besi untuk kelas 61 kilogram. Tak hanya itu, dia memecahkan rekor dengan angkatan 174 kilogram pada nomor clean and jerk.
Prestasi ini membuat Presiden Joko Widodo mengundang Eko bersama Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi dan Ketua Umum Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Berat (PABBSI) Rosan Roeslani ke Istana Merdeka, Rabu (8/11/2018) pagi. Presiden mengapresiasi prestasi Eko serta mengharap semua cabang olah raga konsisten menjaga prestasi. Untuk prestasi di Kejuaraan Dunia kemarin, Presiden memberi bonus Rp 250 juta dan Menpora pun menyiapkan Rp 200 juta.
Kini, selain membidik medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Eko kembali bersiap menjalani tes masuk CPNS. Pekan lalu, wawancara kemampuan bidang sudah dilalui, yang akan dilanjutkan tes berbasis komputer. “Awal wawancara sempat grogi, tapi setelahnya santai karena seperti sharing aja,” tuturnya.