Produser Ifa Isfansyah tak menampik kemungkinan membuat film horor jika memang punya kesamaan visi dengan mitra yang mengajaknya bekerja sama. Ia melirik profit dari genre populer di antara karya-karya kulturalnya.
Oleh
KOMPAS/DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
Produser Ifa Isfansyah tak menampik kemungkinan membuat film horor jika memang punya kesamaan visi dengan mitra yang mengajaknya bekerja sama. Ia melirik profit dari genre populer di antara karya-karya kultural yang kerap dibuatnya dan difestivalkan.
Ifa di sela konferensi pers film Abracadabra di Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu (8/1/2020), mengatakan, banyak kalangan yang menganggap ia selalu membuat film arthouse. Karya itu adalah film yang menekankan seni dan sangat tersegmentasi.
“Padahal, saya enggak selalu bikin film budaya. Kalau nanti bikin film horor, mungkin banget. Wah, saya senang,” ujarnya. Ifa dikenal dengan karya seperti Kucumbu Tubuh Indahku yang memenangkan penghargaan Film Cerita Panjang Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2019.
“Kalau ketemu sutradara yang visinya di situ dan genrenya populer (horor), sekali-sekali film saya bisa untunglah,” katanya sambil tersenyum. Beberapa pihak menanyakan mantu sutradara Garin Nugroho itu yang kerap membuat film tanpa menghasilkan profit.
“Enggak rugi. Ya, enggak untung juga. Seperti Abracadabra, saya hanya mendukung visi sutradara,” kata Ifa tentang film berdurasi sekitar 1,5 jam itu. Film bertema sulap yang dibintangi Reza Rahadian, Butet Kartaredjasa, dan Salvita Decorte itu disutradarai Faozan Rizal.
Jika beroleh kesempatan mengedarkan Abracadabra lebih luas, Ifa dengan semangat akan menggunakannya di dalam negeri dulu. “Saya sangat fokus karena yang paling besar mendapatkan manfaat dari genre itu adalah industri film Indonesia. Kalau berhasil akan menyenangkan,” ucapnya.