Menteri Perdagangan (2004-2011) serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2011-2014) Mari Elka Pangestu kini sudah siap-siap berangkat ke Washington DC untuk mulai memangku jabatan sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia untuk Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan. Meski demikian, Mari mengaku belum mulai mengepak barang.
Sebelum berangkat pada 24 Februari, Mari sibuk memenuhi undangan perpisahan dengan kerabat dan sahabat. Bahkan, katanya, temu pisah di satu restoran yang sama saja ada yang berlangsung sampai empat kali, salah satunya dengan rekan sesama alumni Eisenhower Exchange Fellowship.
Mari punya banyak kisah tentang perjalanan karier dan kehidupan, tetapi satu yang menarik adalah posisi yang akan dipangkunya, yang ternyata sudah ia visikan sekitar 30 tahun silam, saat ia masih studi ilmu ekonomi di Amerika Serikat tahun 1980-an. Saat tahun ketiga, ia mengenal topik ekonomi pembangunan yang banyak programnya dijalankan oleh Bank Dunia. Saat itu juga ia bertekad bahwa suatu saat nanti ia bisa masuk dan bekerja di badan ini.
Siapa mengira, tekad itu mewujud 30 tahun kemudian. Namun, Mari mengakui, tugasnya tidak ringan, justru ketika dunia dihadapkan dengan berbagai masalah. Terhadap lembaga di mana ia akan bekerja selama tiga tahun ke depan, Mari harus bisa ikut membantu memberikan masukan atas berbagai pandangan kritis.
Sementara untuk keberhasilannya sendiri, ia harus memberi perhatian atas berbagai ragam masalah, seperti perubahan iklim, infrastruktur, dan pengembangan sumber daya manusia, termasuk yang terkait dengan jender.
Guru besar dalam ekonomi makro dan perdagangan internasional ini meminta doa agar dirinya bisa cepat menguasai tugas-tugas yang diembankan kepadanya dan sukses dalam menjalankannya. ”Karena banyak yang harus saya pelajari,” ujarnya.
Selamat bertugas, Bu Mari, dan semoga tetap bisa menyisihkan perhatian untuk membantu pembangunan di Indonesia seperti dipesankan oleh Presiden Joko Widodo saat menerima Sang MD (Managing Director) berpamitan, Selasa (11/2/2020) pagi.