Ia harus menjelma menjadi perempuan yang hidup pada tahun 80-an dengan segala lika-liku kehidupannya yang begitu keras.
Oleh
Susie Berindra
·3 menit baca
Perjalanan film adaptasi novel Eka Kurniawan, Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, dimulai setelah dipilihnya pemeran karakter Iteung, yaitu Ladya Cheryl. Pemain film yang terkenal lewat perannya sebagai Alya di film Ada Apa Dengan Cinta (2002) ini banyak menemui tantangan baru dalam memerankan Iteung di film yang disutradarai Edwin tersebut.
”Saya harus belajar naik motor kopling karena baru pertama kali, ditambah latihan fisik karena ada adegan bela diri juga. Walaupun saya enggak punya bekal itu, saya tetap percaya bisa dengan latihan,” kata Ladya pada acara media luncheon film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas di Kinosaurus, Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Menurut Ladya, karakter ini merupakan warna baru yang belum pernah ia perankan selama ini karena ia harus menjelma menjadi perempuan yang hidup pada tahun 80-an dengan segala lika-liku kehidupannya yang begitu keras. Selain itu, Ladya juga harus mendalami karakter yang ia perankan dengan mengenal latar belakangnya, keberaniannya, kebebasannya, bahkan trauma yang pernah ia alami sesuai yang diceritakan di novel.
”Iteung itu wanita yang kuat, mandiri, dan jago berkelahi. Karakternya terasa begitu nyata dan hidup. Ia begitu berani dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan masalahnya sendiri,” ungkapnya.
Ladya pun merasa sangat tertantang dengan jalan cerita dan karakter yang ia perankan dalam film ini walaupun sempat ragu setelah diminta bermain di film bergenre drama laga ini.
”Jujur, gara-gara baca novelnya, saya tertarik untuk memainkan film ini, karakter-karakter yang ada sangat manusia. Saya itu orang yang jarang olahraga dan di umur yang sekarang harus mencapai karakter itu, tetapi saya suka belajar hal-hal baru,” katanya.
Sewindu sudah
Sewindu nggak kelihatan di layar lebar, kemana aja sih Ladya?
“Sebenarnya saya tidak absen dari layar lebar selama 8 tahun. Tahun 2015 saya terlibat dalam produksi Buttonijo Film, berjudul Flutter Echoes and Notes Concerning Nature. Juga di tahun 2013, film pendek saya Vulgar diputar di Jaff dan Film Musik Makan. Tahun 2014 saya menulis cerita pendek berjudul Cleaning The Fish, juga produksi Buttonijo," cerita Ladra.
Buat Ladya, yang paling dirindukan dari akting adalah proses menuju penciptaan karakter itu. Ketika dirinya harus bertemu dengan lingkungan dan dunia yang sama sekali baru. Hal-hal seperti ini yang disukainya, berada dalam keasingan dan belajar.
"Saya menjelajah dunia film dari sisi yang berbeda. Belajar tentang dunia di belakang layar, bagaimana produksi film terjadi dan sebagainya. The New School (New York, Amerika Serikat), Film Production Certificate adalah program yang saya pilih. Empat semester, selama 2 tahun," katanya.
Ladya mengaku, ketertarikannya pada film eksperimental bertambah, termasuk bergabung dengan beberapa komunitas disana. Berhubung sistem bekerja di Amerika Serikat dan segala peraturan bekerja dan jam kerja yang sudah jelas, maka memudahkan pekerja film untuk memproduksi film.
Menurut Ladya, tantangan terbesar memainkan sosok Iteung adalah memainkan karakter yang usianya sangat muda, memiliki ketrampilan bela diri, juga latar belakang trauma masa lalu yang cukup pahit.
Persiapan yang dijalani Ladya antara lain, mulai mendengarkan lagu-lagu pada era tersebut, mengingat-ingat kembali dan memahami dunianya, membiasakan berdialog dengan teman dekat menggunakan bahasa dalam novel, latihan fisik, mulai membiasakan mengenakan pakaian era itu, menonton film-film yang kira-kira memiliki dunia atau gaya yang hampir sama, dan sebagainya.
Walaupun belum masuk ke tahap produksi dan baru direncanakan tayang tahun 2021, film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" produksi Palari Films tersebut sudah dinanti-nantikan oleh para penggemar novelnya ataupun para penggemar film tentunya.
Para penggemar bakalan menuntut pertanggungjawaban rindu yang juga harus dituntaskan. Kepada siapa lagi kalau bukan pada Ladya Cheryl. Hei Ladya, kangen tauk! (*/WKM)