logo Kompas.id
TokohSaras Dewi: Sang Hyang Dedari
Iklan

Saras Dewi: Sang Hyang Dedari

Saras Dewi tengah melakukan riset tentang tari sakral Sang Hyang Dedari, yang menghilang lebih dari dua tahun. Tari tradisional sebagai ritual terancam karena zaman berubah.

Oleh
Fransisca Romana Ninik
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/sGUQ33F4a_G_SlXu472ZyyjyQhI=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2Fsaras-dewi-1_1582270202.jpg
FOTO: EVA TOBING

Saras Dewi

Sebagai orang Bali, Saras Dewi tumbuh sehari-hari lekat dengan seni tradisional. Dia menyayangkan karena perubahan zaman sering kali mengancam seni tradisional, salah satunya tari sakral di Bali.

Pengajar filsafat, penyanyi, dan penulis ini sedang melakukan riset tentang tari sakral Sang Hyang Dedari, yang menghilang lebih dari dua tahun. ”Belakangan ini, aku sedang riset di Nusa Ceningan, sekitar 30 menit naik kapal dari Pantai Sanur. Sebenarnya sudah lama aku riset, dari tahun 2015, dan sudah memublikasikan hasil riset yang dilakukan di Karangasem,” tutur Saras, Jumat (21/2/2020).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000