Anindya Kusuma Putri mengingatkan kita untuk bangkit dan kegagalan. Untuk menjadi sukses, butuh proses dan upaya mengatasi tantangan.
Oleh
·2 menit baca
Pengalaman adalah guru terbaik. Pepatah ini sesuai dengan perjalanan yang dialami Anindya Kusuma Putri (28). Dara yang pernah meraih prestasi sebagai Puteri Indonesia 2015 ini mengungkapkan yang diperolehnya kini tidak melalui jalan yang mulus. Ia bahkan sempat harus berhadapan dengan stres dan ketakutan.
“Pernah sampai ngunci diri di kamar saking stressnya. Bahkan insecure hanya untuk unggah foto di Instagram. Setiap detilnya diperhatikan. Senyumnya sudah pas belum. Gayanya sudah sesuai belum. Sampai segitunya karena sejak menang Puteri Indonesia, hidupku berubah. Aku kaget dengan respons netizen yang banyak memberi komen negatif dan selalu ada kurangnya kalau aku postingsesuatu,” ungkap Anindya.
Saat itu, ibundanya yang berada jauh di Semarang menjadi obat dan penyemangatnya untuk bangkit. Berbagai komentar negatif justru menjadi cambuk bagi gadis yang pernah masuk dalam 15 besar ajang Miss Universe 2015. “Jadi titik balik untuk terus mengembangkan diri. Apa yang kurang terus aku asah,” ujar perempuan yang kini juga menjadi CEO Jetski Safari Indonesia ini, Selasa (24/3/2020).
Perjalanannya untuk bangkit dan proses hidupnya ini dibagikan juga saat terlibat dalam Festival Virtual Talk #dirumahaja yang digagas Indonesia Next Leader. Anindya muncul dalam sesi pertama dengan tajuk “Rise from Failure & Enjoy the Process”. Ia pun berminat ikut serta karena pesan positif bagi generasi muda yang diusung dari kegiatan ini, sekaligus membantu penanganan covid-19 dengan mengisi waktu di rumah.
“Selama ini, banyak yang mengidolakan seseorang dengan hanya melihat prestasi atau success storynya saja. Hanya sedikit yang mengidolakan dengan melihat apa yang mereka lalui. Dalam sesi tadi, aku ingin mengajak orang-orang melihat sisi itu. Bahwa bisa sukses itu lewat proses dan perjuangan, serta ada kegagalan yang dialami. Karena itu, perlu belajar dari kegagalan,” tutur Anindya.