Perannya sebagai ibu pun begitu dinikmatinya sehingga pikiran berhenti menjadi sutradara itu terlintas.
Oleh
Riana A Ibrahim
·2 menit baca
Siapa yang menyangka sutradara muda Kamila Andini (33) pernah berpikir untuk tak lagi berkiprah di kancah perfilman. Lahirnya Rintik Asa Kalani pada 2014 membuat Dini merasa lengkap dan sangat terikat dengan putri pertamanya itu. Perannya sebagai ibu pun begitu dinikmatinya sehingga pikiran itu terlintas.
”Waktu itu attach banget sama Rintik. Gue suka banget dengan motherhood. Jadi, kepikiran kayaknya enggak apa deh kalau gue enggak bikin film lagi. Penginnya ngurusin anak. Di sisi lain, Ifa (sutradara Ifa Isfansyah, suami Dini) penginnya gue fokus di rumah,” ungkap Dini dalam sesi diskusi Director One on One bersama Sammaria Simanjuntak yang digelar daring oleh Indonesia Film Directors Club, Kamis (2/4/2020).
Namun, ajakan untuk menggarap film pendek dari sesama rekan sineas, yaitu Edwin, tak ditolaknya. Meski sempat bingung tentang tema yang akan diangkat, Dini memutuskan untuk menyuarakan posisi perempuan di rumah tangga melalui isu poligami. Hingga akhirnya terealisasi film pendek berjudul Sendiri Diana Sendiri yang keluar pada 2015.
Dalam prosesnya, Dini pun mempersiapkan sebaik mungkin. Meninggalkan Rintik untuk shooting jelas tidak menjadi pilihannya. ”Mosok iya hanya ada dua pilihan itu, ninggalin anak atau sebaliknya. Mungkin enggak tetap bawa anak ke lokasi. Akhirnya, cari teman-teman dan kru cewek-cewek yang mau kerja bareng ibu-ibu. Saat break, tetap nyusuin. Dan semuanya tetap berjalan,” ungkap Dini.
Hari pertama kembali duduk di bangku sutradara menjadi momen penting bagi Dini. ”Rasanya kangen banget dan senang banget. Aku juga ngelihat Ifa senang. Dari situ, aku menyadari ingin melakukan ini for the rest of our life. Apa pun yang terjadi tetap akan membuat film, tinggal dicari aja jalannya dan dicari solusinya,” tutur Dini.