Ridho ”Slank” Hafiedz: Ajarkan Atur Waktu

Salah satu nilai antikorupsi yang diajarkan gitaris band rock Slank, Ridho Hafiedz (46), kepada anak-anaknya adalah tentang menghargai waktu.

Menanamkan pendidikan nilai antikorupsi sejatinya dilakukan sejak dini. Gitaris band rock Slank, Ridho Hafiedz (46), memulainya sejak empat anaknya masih duduk di bangku sekolah dasar. Hingga kini, upaya menjaga nilai-nilai tersebut terus dilakukan. Salah satunya bertanggung jawab untuk mengatur dan menghargai waktu.

Dalam diskusi daring bertajuk Kepo-in KPK: Bicara Antikorupsi, yang digelar Jumat (8/5/2020), Ridho menuturkan, korupsi waktu adalah hal yang kerap terjadi dalam keseharian. Untuk itu, ia berusaha mengajarkan kepada anak-anaknya untuk belajar mengatur waktu.

Ridho ”Slank”Bermula dari hampir lima tahun ini tak lagi menggunakan sopir pribadi dan hanya memiliki satu mobil untuk mobilitas, keseharian anak-anaknya ikut berubah. Empat anaknya, yakni Marco Maliq Hafiedz (17), Omar Hakeem Hafiedz (15), Stella Aisha Hafiedz (13), dan Alvaro Risjad Hafiedz (9), pun harus memanfaatkan sarana ojek daring untuk pergi ke sekolah.

”Jadi setiap pagi udah kayak pangkalan ojol itu di rumah gue. Tapi, di sini, mereka yang pesan sendiri. Karena kalau gue arrange, belum tentu mereka siap. Jadi, mereka yang maintain kapan mereka berangkat, kapan mereka pulang. Kalau sampai mereka telat dan dimarahin sopir ojol, ya, itu risiko. Itu salah satu terkait waktu, biar bisa ngatur,” ujar Ridho.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Gitaris Slank RidhoTak hanya pada masalah waktu, Ridho juga selalu mengajarkan agar anak-anaknya tidak berlaku konsumtif dan jujur. ”Kalau ngomongin korupsi memang paling simpel ke uang. Untuk anak-anak, dari kecil udah dibiasain kalau disuruh belanja dan ada kembalian itu balikinnya harus benar. Mereka juga dibiasain enggak konsumtif. Misalnya, mereka selalu tanya boleh belanja berapa item?” kata Ridho.

Kepercayaan juga menjadi kunci baginya dan istrinya, Ony Serojawati, dalam menerapkan nilai-nilai tersebut. Meski memberikan kepercayaan penuh, tetap ada batasan sesuai dengan aturan keluarga. Pria yang pernah menjadi duta antikorupsi ini pun tak mau serta-merta membela anaknya jika ada masalah. ”Misal, dipanggil guru, gue lihat dulu. Kalau memang anak gue yang salah, ya, gue minta dia untuk tanggung jawab,” tutur Ridho. (IAN)