Tontonan yang ringan dan tak banyak bikin berpikir kerap dipilih sebagai ”mood booster”. Musisi Ananda Badudu (32) merupakan salah satu yang menggemari tontonan ringan sebagai pembangkit semangat dan pelepas penat.
Oleh
Riana Afifah
·2 menit baca
Tontonan yang ringan dan tak banyak bikin berpikir kerap dipilih sebagai mood booster. Musisi Ananda Badudu (32) merupakan salah satu yang menggemari tontonan ringan sebagai pembangkit semangat dan pelepas penat itu.
Favoritnya adalah serial animasi Jepang berjudul Rilakkuma and Kaoru yang ditayangkan di sebuah saluran berlangganan. ”Nonton-nya bikin senang. Karena ringan banget ceritanya, enggak yang ribet-ribet. Durasinya juga enggak lama. Kira-kira satu episode hanya 20 menitan atau kurang, ya,” kata Ananda saat dihubungi Kompas, Jumat (12/6/2020).
”Yang menarik sebenarnya tekniknya pakai stop motion animation yang aku cari-cari ternyata susah itu,” katanya, menambahkan.
Meski ringan dalam segi penceritaan, Rilakkuma and Kaoru membuat Ananda jatuh hati karena tetap sarat makna. Bahkan episode terakhir serial itu, yang mengisahkan Kaoru mesti pindah tempat tinggal, sempat membuatnya sedih.
”Ceritanya, kan, simpel yang sehari-hari gitu, tapi ada maknanya. Yang episode terakhir ngena banget,” kata mantan personel grup musik Banda Neira ini.
Selain itu, ia juga menyukai sebuah serial berjudul Queer Eye yang baru saja memasuki musim kelima penayangannya lewat saluran berlangganan. Reality show ini berkisah tentang lima orang yang berani membuka jati diri meski menerima penolakan dari lingkungannya.
”Yang jadi menarik bahwa setelah itu mereka tetap berkontribusi dan memberikan sesuatu untuk masyarakat. Pesannya kuat banget. Enggak akan ada yang menghalangi kita untuk bisa berbuat sesuatu yang baik untuk society, apa pun dan siapa pun jati diri kita. Bahwa pernah mengalami penolakan, bukan berarti berhenti untuk berbuat baik,” tutur Ananda.