Pelukis Nasirun membuat karya lukis di atas peci. Ribuan peci dengan lukisan karyanya menjadikan lorong OHD Museum menjadi lorong mahal.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
Pameran bertajuk Perayaan Persahabatan di OHD Museum, Kota Magelang, semula sebenarnya direncanakan menampilkan karya-karya lama Nasirun tahun 1995 hingga 2010. Namun, sang seniman, pelukis Nasirun tetap tidak bisa menahan diri untuk tidak membuat karya baru.
Sempat berpikir membuat suvenir khas dari pameran, dia kemudian membuat karya lukis di atas peci. Sekitar 1.000 peci pun selesai dilukisnya, dan akhirnya turut menjadi karya yang dipajang di sepanjang lorong di jalan masuk OHD Museum.
Apakah kemudian masih berkeinginan untuk membagikannya secara gratis kepada pengunjung pameran? Saat ditemui pada Sabtu (1/7/2023). Nasirun kemudian menjawab pertanyaan tersebut dengan terlebib dahulu tertawa.
“Kalau peci-peci itu dibagikan gratis, lalu pendapatan per kapita saya nantinya bagaimana,” ujarnya kembali terkekeh.
Satu peci bernilai jual sekitar Rp 1 juta. Jika dianggap sebagai penghias dinding, maka peci-peci dengan lukisan karya Nasirun tersebut secara otomatis membuat lorong tersebut menjadi lorong mahal, dengan penghias bernilai sekitar Rp 1 miliar.
Kreativitas Nasirun memang tidak terduga. Dia bisa membuat lukisan di atas kanvas berukuran besar, ataupun di sembarang media seperti kertas bekas undangan, karpet hingga peci.
Di luar masalah seni, Nasirun juga dikenal sebagai pribadi yang sering tersenyum atau tertawa. Dia pun sering melontarkan humor atau anekdot tertentu.
Dalam pembukaan pameran Perayaan Persahabatan di OHD Museum, dia pun juga tiba-tiba melempar bahan gurauan.
Ketika itu, dalam sambutannya, Nasirun menuturkan bahwa segenap tamu undangan yang hadir menjadi saksi dari pernyataan resminya bahwa dia akan berniat mengadopsi Inayah Wahid sebagai anak. Mengadopsi putri bungsu dari mendiang Presiden ke-4 RI, Gus Dur, akan sangat menguntungkan. “Saya pasti untung. Duit warisan Inayah pasti pasti banyak,” ujarnya sembari tertawa.