Deddy Mizwar memandang perlunya bioskop untuk ditambah. Saat ini kian banyak kalangan yang ingin menggeluti perfilman.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
Pekerja-pekerja kreatif Indonesia kembali meraih penghargaan internasional lewat Autobiography dan KKN di Desa Penari dalam Festival Film Asia Pasifik Ke-60. Deddy Mizwar memandang sineas-sineas Tanah Air sudah mumpuni, tetapi tantangannya pun masih amat besar.
Festival tersebut digelar di Makau pada Desember 2023. Deddy selaku Ketua Umum Persatuan Perusahaan Film Indonesia lantas menyerahkan sertifikat dan trofi kepada pemenang atau perwakilannya di Jakarta, Senin (15/1/2024). Wojciech Staron menggondol best cinematography berkat Autobiography.
Sementara Lele Laila dan Gerald Mamahit merebut best screenwriter atas kreativitasnya dalam KKN di Desa Penari. Sineas Indonesia cukup sering menorehkan namanya dalam daftar pemenang festival itu. Deddy menyebut Garin Nugroho dan Widyawati yang pernah menerima penghargaan.
”Artinya, karya dari Indonesia sudah hadir di Asia Pasifik. Apalagi, sejarah festivalnya begitu panjang,” katanya. Kini, semakin banyak kalangan yang ingin menggeluti sinematik. Terlebih, akses untuk menikmati film kian beragam, mulai dari platform tontonan berbayar (OTT) sampai media sosial.
Tak bisa dimungkiri juga banyak sekali tantangannya. Bukan hanya produksi, melainkan juga jaringan peredaran harus diperluas,” ucapnya. Saat ini, tersedia sekitar 2.000 layar bioskop di Indonesia yang dianggap Deddy perlu ditambah dengan intens.
”Banyak kabupaten/kota belum punya bioskop. Kalau sudah dibangun 10.000 layar, misalnya, lumayan. Pemasukan film yang sukses bisa lebih besar,” ujar aktor kawakan itu. Investasi selanjutnya pun meningkat yang diharapkan selaras dengan kualitas film.