Tur panjang dan padat duo eksperimental Kuntari di Eropa hanya dijalani berdua saja, tanpa kru. Alasannya efisiensi.
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·2 menit baca
Di saat musisi lain banyak memilih berkarya di studio selama bulan puasa, duo musik eksperimentalKuntari justru melenggang ke benua Eropa. Dari akhir Maret hingga akhir April, Tesla Manaf dan Rio Abror akan naik panggung sebanyak 30 kali dalam waktu 35 hari. Habis itu, tur berlanjut ke Jepang.
Tur Eropa ini merupakan perjalanan panjang pertama keluar Asia bagi duo yang terbentuk di Bandung pada 2022 ini. Mereka menyambangi 25 kota di sembilan negara, yaitu Belanda, Jerman, Perancis, Denmark, Belgia, Italia, Lituania, Polandia, dan Republik Ceko. Dua pentas pertama berlangsung di Amsterdam, Belanda pada Selasa (26/3/2024) dan Rabu.
Tesla Manaf menceritakan, mereka merancang tur ini tanpa melalui jasa agen penghubung (booking agent). Dia mengirimkan surat elektronik ke lebih dari 100 pengelola tempat acara musik (venue) sejak Oktober tahun lalu.
“Banyak teman-teman di Eropa yang meminta kami tampil di negaranya. Saya jadi nekat saja merancang tur ini. Mereka yang menyarankan venue terbaik di kotanya, dan dari situlah tawaran panggung jadi banyak,” kata Tesla, lewat pesan tertulis. Hasilnya, mereka diterima main di tempat legendaris seperti Alice di Kopenhagen, Denmark; dan Loftas di Vilnius, Lituania.
Selama tur, mereka akan memainkan materi dari album Larynx keluaran 2022. Album yang dipenuhi suara-suara “purba” dengan ketukan cepat itu diproduksi Grimloc Records dan Orange Cliff Records. Dua label ini turut menyokong keberangkatan mereka dengan bantuan dari jenama Maternal, dan didanai program pemerintah, Dana Indonesiana.
Tesla dan Rio hanya berangkat berdua, tanpa kru teknis dan dokumentasi. Efisiensi pengeluaran jadi alasannya. Format irit ini pernah mereka pakai ketika menjalani tur 12 panggung di Jepang pada 2023. Seusai tur Eropa, mereka bakal kembali ke “negara sakura” itu untuk tampil di enam panggung pada pertengahan Mei.