Poppy Hayono Isman, Konser Mengetuk Nurani

Yayasan Kanker Indonesia sangat banyak membutuhkan dana, terutama untuk obat yang tak ada dalam daftar BPJS.

KOMPAS/ARBAIN RAMBEY

Poppy Puspitasari Hayono Isman pada tahun 2005.

Sebuah undangan datang melalui pesan pribadi di Whatsapp. Isinya ajakan menonton pergelaran musik sekaligus berdonasi untuk orang dengan kanker dari keluarga miskin. Pengirim undangan Poppy Hayono Isman, pengurus bidang dana dan umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) sejak 1994.

Pergelaran bertajuk ”Nuraniku Perjuanganku” ini masih ditampilkan 20 Agustus 2024 di Djakarta Theatre. Dalam posisi sebagai direktur kreatif pergelaran, Poppy menjanjikan ada 17 lagu dilantunkan penyanyi profesional Ari Lasso; dokter onkologi, seperti Ketua YKI Prof Dr dr Aru Wisaksono Sudoyo dan dr Ario Djatmiko yang terbang dari Surabaya; serta para pendukung YKI, termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga 1993-1998 Hayono Isman, suami Poppy.

Baca juga: Zendaya Menjadi Atlet Tenis

”Yayasan Kanker Indonesia sangat banyak membutuhkan dana untuk mereka yang tidak mampu,” kata Poppy. Meskipun ada BPJS Kesehatan, pasien terkadang memerlukan obat yang tidak ada dalam daftar asuransi semesta itu. Begitu juga biaya bagi keluarga yang menunggui pasien. ”Meskipun ada rumah singgah Sasana Husada YKI di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, bagi pendamping pasien, ada saja keluarga yang tidak memiliki biaya untuk tinggal,” tambah Poppy.

Poppy Puspitasari Hayono Isman

Pergelaran musik ini diharapkan dapat menggalang pundi-pundi dana yang cukup untuk mengurangi beban biaya bagi penderita yang membutuhkan.

”Dalam judul pergelaran ada kata 'nurani'. Itu kata hati terdalam untuk mendorong perjuangan menolong orang membutuhkan agar berhasil. Mengetuk hati para dermawan menyumbang sambil menikmati musik,” ungkap Poppy.