logo Kompas.id
Utama7 Tewas akibat "Oplosan"
Iklan

7 Tewas akibat "Oplosan"

Oleh
· 3 menit baca

BEKASI, KOMPAS — Tiga pengamen tewas seusai menenggak minuman ginseng oplosan di dekat Terminal Bekasi, Jawa Barat. Di Kabupaten Subang, Jawa Barat, empat orang juga tewas setelah mengonsumsi minuman beralkohol yang dioplos minuman suplemen. Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Umar S Fana mengungkapkan, ketiga korban tewas adalah Rina Astuti (31), Zaenudin (33), dan M Topan (20). Mereka minum di depan ruko di Jalan Ir Juanda di seberang pintu keluar Terminal Bekasi, Senin (30/1) malam."Korban mengonsumsi minuman ginseng yang dioplos dengan minuman berwarna coklat," ujar Umar S Fana, Rabu (1/2).Seusai mengonsumsi minuman ginseng oplosan, Senin malam, Rina meninggal pada Selasa (31/1) pukul 09.00 di RSUD Kota Bekasi. Di hari yang sama, sekitar pukul 19.30, Zaenudin juga meninggal di rumah kontrakannya di Margahayu, Bekasi Timur.Sementara M Topan meninggal di RSUD Kota Bekasi pada Selasa sekitar pukul 21.00. Tewasnya tiga pengamen tersebut baru dilaporkan ke Polsek Bekasi Timur pada Rabu pagi.Saat ini polisi masih memburu seseorang yang dipanggil Teteh, sesama pengamen yang turut mengonsumsi minuman ginseng oplosan bersama ketiga korban. "Masih dalam penyelidikan lebih lanjut," kata Umar.Sanita (43), penjual gorengan di dekat pintu keluar Terminal Bekasi, mengatakan kerap mendapati para pengamen mengonsumsi miras di depan kompleks ruko dekat Terminal Bekasi tersebut. Namun, Sanita tidak mengenal mereka. Di Kota Bekasi, sejumlah kasus minuman keras oplosan memakan korban meninggal. Pada 26 November 2016, dua lelaki tewas setelah berkelahi dan saling bacok seusai menenggak minuman keras oplosan di Jalan Raya Pasar Kecapi. Sebelumnya, pada 25 Juli 2015, sopir truk tinja juga tewas setelah mengonsumsi minuman ginseng oplosan. Kasus Subang Kasus serupa terjadi di Kabupaten Subang. Empat orang meninggal pada Selasa lalu. Keempatnya adalah Arief Rahman (20) dan Edi Sofyan (21), warga Desa Kamarung, Kecamatan Pagaden, yang meninggal di rumah mereka. Dua korban lainnya, Degan (20) dan Rianto (20), warga Kampung Majasari, meninggal ketika dirawat di RSUD Subang. Sebelumnya, selama Januari 2017, di Jawa Barat, sembilan orang meninggal akibat minuman oplosan. Tiga korban meninggal warga Kabupaten Karawang dan enam orang lainnya pendukung klub sepak bola Persebaya asal Jawa Timur yang singgah di Subang sebelum mengikuti Kongres PSSI di Bandung, 8 Januari. Mereka mengonsumsi minuman keras berbahan alkohol 70 persen dicampur air mineral, air kelapa, dan air minuman ringan dalam kemasan."Jenis minuman beralkohol merek Big Boss yang dikonsumsi di Desa Kamarung bukan buatan pabrik resmi," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Yusri Yunus. Kepala Polres Subang Ajun Komisaris Besar Yudhi Sulistianto Wahid mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus itu. "Kami berharap Pemerintah Kabupaten Subang lebih ketat mengawasi penjualan minuman keras dan perizinannya," kata Yudhi. (ILO/SEM)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000