Kerja Sama Ekonomi Ditingkatkan
Sejauh ini, hubungan Indonesia dan Arab Saudi sangat baik. Beberapa presiden RI sudah berkunjung ke Arab Saudi. Presiden Soeharto pernah melawat ke Arab Saudi pada 1977, Presiden Abdurrahman Wahid pada 2001, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Februari 2013, dan Presiden Joko Widodo pada September 2015.
Kunjungan terakhir Raja Arab Saudi terjadi pada 46 tahun lalu, yakni saat Raja Faisal berkunjung ke Jakarta pada 10-13 Juni 1970.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan, Indonesia berpeluang besar meningkatkan kerja sama di bidang perekonomian dengan Arab Saudi.
”Sesuai dengan visi Pemerintah Arab Saudi 2030 yang isinya, antara lain, meningkatkan investasi di luar minyak dan gas, maka Indonesia menawarkan banyak kemungkinan, apakah investasi bidang wisata serta bidang keuangan dan perbankan,” ujar Kalla, Jumat (24/2), di Jakarta.
Kunjungan kenegaraan Raja Salman berlangsung 1-3 Maret. Pada 4-9 Maret, rombongan Raja Salman yang berjumlah sekitar 1.500 orang akan berlibur ke Bali.
Secara terpisah, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina (Persero) Rachmad Hardadi mengatakan, Pertamina siap bekerja sama dengan Arab Saudi untuk membangun kilang baru di Indonesia. Saat ini, kerja sama Pertamina dengan Arab Saudi melalui perusahaan minyak Arab Saudi, yakni Saudi Aramco, berupa pengembangan kilang Cilacap di Jawa Tengah.
Pertamina, kata Rachmad, membutuhkan mitra penting untuk membangun kilang baru berkapasitas 300.000 barrel per hari di Bontang, Kalimantan Timur. Sejauh ini ada 50 perusahaan asing dan domestik yang sudah mengungkapkan ketertarikan untuk terlibat dalam proyek kilang baru tersebut.
”Kunjungan pihak Kerajaan Arab Saudi ini sangat bagus. Sinergi apa pun bisa dilakukan kedua belah pihak. Kami juga terbuka untuk bekerja sama,” kata Rachmad di Jakarta, kemarin.
Tambahan pendapatan
Kedatangan Raja Salman ke Indonesia memberikan tambahan pendapatan bagi PT Jasa Angkasa Semesta Tbk (PT JAS). Perusahaan penyedia layanan penunjang penerbangan itu memperoleh Rp 400 juta dari layanan penunjang penerbangan kepada rombongan Raja Salman.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer PT JAS Adji Gunawan menyampaikan, PT JAS ditunjuk Saudi Arabia Airlines untuk menangani pesawat kerajaan. Setidaknya, ada tujuh pesawat yang akan membawa rombongan Raja Salman.
Adji menambahkan, PT JAS juga menangani sejumlah barang diplomatik milik Kerajaan Arab Saudi yang sudah datang sejak 15 Februari lalu. Barang-barang itu antara lain 2 eskalator, 4 Mercy S600, serta barang logistik lain, seperti makanan, furnitur, dan peralatan kantor.
Station Manager Halim Perdanakusuma dari PT JAS Satriana menambahkan, sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan mengenai kegiatan penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma pada saat kedatangan Raja
Salman.
Secara terpisah, pengelola Masjid Istiqlal, Jakarta, memasang lift atau elevator baru dalam rangka kunjungan Raja Salman. Lift berkapasitas 1 ton itu selesai dipasang Rabu (22/2).
”Pengerjaannya diberi target satu bulan. Kamis kemarin sudah diuji coba,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abdul Salam.
Abu menyebutkan, pemasangan lift itu atas permintaan pihak protokol kunjungan ke pihak istana kepresidenan. Bagian dalam toilet di Masjid Istiqlal yang kemungkinan akan digunakan Raja Salman juga dimodifikasi.
Dari Bogor, Kepala Polres Kota Bogor Komisaris Besar Suyudi Ario Seto dan Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar Andi M Dicky Pastika memastikan jajarannya siap mengamankan dan mengatur lalu lintas selama Raja Salman berada di Kota Bogor, Jawa Barat.
Kepolisian Daerah Metro Jaya bersama Paspampres dan Pemprov DKI Jakarta menyiapkan pengamanan kunjungan Raja Salman dan rombongan ke sejumlah lokasi di Jakarta. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, kemarin, mengungkapkan, pengamanan itu berupa rute perjalanan dan lokasi yang akan dikunjungi.