JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia akan memberikan penyambutan penuh saat Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud berkunjung ke Indonesia, 1-3 Maret. Penyambutan yang dimaksud adalah lengkap dan standar paling tinggi kepada tamu negara.
Selain adanya parade penyambutan dan pemeriksaan jajaran kehormatan, serta jamuan kenegaraan, juga akan ada dentuman meriam 21 kali di Istana Bogor tempat pertemuan dilakukan.
"Presiden Joko Widodo juga akan menjemput langsung Raja Salman di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta," kata Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki di Jakarta, Minggu (26/2).
Kunjungan Raja Salman ke Indonesia ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungannya ke negara-negara Asia. Indonesia merupakan negara kedua yang dikunjungi Raja Salman. Namun, dari lawatannya selama 31 hari ini, Indonesia merupakan negara terlama yang dikunjungi, yakni sembilan hari, termasuk wisata pribadi 4-9 Maret 2017.
39 pesawat
Rombongan Raja Salman akan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pada 1 Maret dengan menggunakan dua pesawat Boeing 747-400, satu Boeing 777 dan Boeing 757, yang merupakan pesawat evakuasi medis. Adapun rombongan lain akan datang terlebih dahulu.
Untuk rombongan ini didatangkan barang bawaan sekitar 459 ton yang diangkut dengan 39 penerbangan. Sejak 15 Februari hingga 4 Maret, ada 27 penerbangan ke dan dari Bandara Halim Perdanakusuma untuk mengangkut barang seberat 63 ton. Adapun penerbangan ke Bandara Ngurah Rai, Bali, akan ada sembilan penerbangan yang mengangkut barang 396 ton. "Kami memberikan yang terbaik untuk kunjungan ini," kata Presiden Direktur PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) Adji Gunawan.
Barang logistik yang dibawa antara lain makanan dan minuman, furnitur, alat sinar-x, dua mobil Mercy S600, serta dua eskalator penumpang pesawat. "Peralatan khusus tersebut didatangkan dari Arab Saudi karena di Indonesia belum ada perusahaan yang memiliki alat itu," kata Corporate Communications PT JAS Martha Lory Fransisca.
General Manager Bandara Halim Perdanakusuma, Abdul Rasyid, mengatakan, terkait kedatangan Raja Salman dan rombongan, kemungkinan bakal ada penundaan penerbangan reguler sesuai Notice to Airmen (NOTAM) yang akan diterbitkan pihak berwenang.
Secara terpisah, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, kedatangan Raja Salman beserta rombongan ke Indonesia adalah sebuah perspektif baru hubungan Indonesia dan Timur Tengah, khususnya Arab Saudi.
Selama ini gejolak di Timur Tengah membawa implikasi luas terhadap dunia sehingga muncul kecemasan-kecemasan. Karena itu, kata Haedar, kehadiran Raja Salman memberikan harapan baru bahwa Timur Tengah ternyata masih punya prospek baik. Selain itu, kedatangan Raja Salman berkorelasi dengan sejarah hubungan kedua negara.
(NDY/COK/PIN/IVV)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.