logo Kompas.id
UtamaDaya Beli Terganggu Inflasi...
Iklan

Daya Beli Terganggu Inflasi Semu

Oleh
· 4 menit baca
 Enny Sri Hartati
Kompas/Totok Wijayanto

Enny Sri Hartati

Sepanjang dua tahun terakhir, pemerintah dapat mengklaim sudah sangat berhasil menjaga stabilitas harga. Pasalnya, capaian angka inflasi justru di bawah target pemerintah. Pada 2015, inflasi hanya mencapai 3,3 persen. Padahal, dalam asumsi APBN 2015, pemerintah memproyeksikan inflasi sebesar 5 persen. Bahkan, selama 2016 merupakan inflasi terendah dalam satu dekade terakhir karena hanya mencapai 3,02 persen. Namun, ironisnya, semakin rendahnya angka inflasi justru terjadi anomali, di mana daya beli masyarakat justru semakin menurun. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga sepanjang tahun 2016 hanya 5,01 persen.

Memaknai stabilitas harga memang harus dengan kacamata yang komprehensif, karena urgensi dari stabilitas harga yang paling esensi adalah terjaganya daya beli masyarakat. Logikanya, jika harga relatif stabil yang ditandai oleh inflasi yang rendah, dengan sendirinya daya beli masyarakat juga akan stabil, bahkan meningkat. Kondisi itu terjadi tentu jika rendahnya inflasi bersumber dari terjaganya pasokan dan biaya produksi. Namun, juga harus diingat bahwa keseimbangan harga merupakan interaksi permintaan (daya beli) dengan stabilitas pasokan. Artinya, sekalipun tidak ada stabilitas pasokan dan biaya input produksi tinggi, tetap dapat berujung pada inflasi yang rendah jika sisi permintaan sangat rendah.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000