Jantung Kota London Dihantam Teror, Lima Orang Tewas
Oleh
A Tomy Trinugroho
·2 menit baca
LONDON, RABU — Jantung kota London, Inggris, dihantam teror, Rabu (22/3). Lima orang tewas dalam insiden tersebut. Korban tewas meliputi petugas polisi bernama Keith Palmer (48) yang tengah menjaga gedung parlemen dan seorang yang diyakini sebagai pelaku teror. Tiga korban lainnya adalah pejalan kaki yang ditabrak mobil di Jembatan Westminster.
Sebagaimana dikutip BBC, Pelaksana Tugas Deputi Komisioner dan pemimpin unit anti-terorisme Kepolisian London, Mark Rowley menjelaskan, tak lama sebelum pukul 15.00 waktu setempat atau pukul 22.00 WIB, mobil yang dikendarai di Jembatan Westminster menabrak warga yang sedang berjalan kaki dan tiga polisi.
Setelah mobil menabrak pagar jembatan, menurut dia, pria yang bersenjatakan pisau melanjutkan serangan dan mencoba untuk masuk ke area Gedung Parlemen Inggris. Pria tersebut kemudian dilumpuhkan oleh polisi.
Sedikitnya 40 orang yang terluka dalam insiden ini. Dari puluhan orang yang mengalami luka-luka tersebut, tiga orang di antaranya adalah polisi.
Mengutip sumber senior di pemerintah, asisten editor Daily Telegraph Christopher Hope menulis di akun Twitter bahwa polisi masih memburu satu dari dua orang yang diyakini terlibat dalam penyerangan di luar gedung parlemen tersebut. Koresponden BBC Dominic Casciani menyatakan, sejumlah sumber menyebutkan bahwa ada dua orang yang berada di dalam kendaraan di Jembatan Westminster.
Adapun Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump menawarkan kerja sama dan dukungan penuh kepada London. Kanselir Jerman Angela Merkel menyampaikan rasa terkejutnya atas insiden di London itu. "Walapun latar belakang peristiwa ini masih harus diperjelas, saya memastikan bahwa atas nama Jerman dan seluruh warganya, kami berdiri untuk mendukung penuh Inggris dalam memerangi apapun bentuk terorisme," tutur Merkel.
Pada Desember lalu, 12 warga di Berlin, Jerman, meninggal setelah sebuah truk menabrak kerumunan orang di pasar. Pelakunya merupakan pencari suaka asal Tunisia yang bersumpah setia terhadap kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS).