PURWOKERTO, KOMPAS – Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak bersama sejumlah instansi dan Pemerintah Kabupaten Banyumas menanam 61.000 pohon di 5 kecamatan sekitar daerah aliran sungai untuk menjaga daerah resapan air. Selain itu, sebanyak 10.000 bibit ikan ditebar di Sungai Serayu untuk memperingati Hari Air Sedunia.
“Tujuan kita menanam pada hari adalah melestarikan sumber-sumber mata air yang mulai mengering di musim kemarau. Dengan menanam pohon, dari air yang tadinya jatuh di bukit langsung ke sungai bisa tertahan sebentar dan mengisi sumber mata air yang ada,” kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Tri Bayu Adji, Sabtu (25/3) di lokasi penanaman pohon di Bendung Gerak Serayu, Banyumas, Jawa Tengah.
Tri menyampaikan, kondisi Sungai Serayu mulai terdegradasi karena adanya perubahan alih fungsi lahan seperti misalnya di hulu sungai di wilayah Wonosobo yang wilayah perbukitannya telah gundul dan rawan longsor. “Di sepanjang sungai juga masih ditemukan adanya penambang pasir liar. Di sekitar Bendung Gerak Serayu, kami telah memanggil 15 orang warga yang menambang pasir secara liar untuk mengajukan izin tambang pasir,” papar Tri.
Selain itu, lanjut Tri, air Sungai Serayu yang menjadi sumber bahan baku air bersih terutama di bagian hilir di wilayah Cilacap juga mulai terkontaminasi air laut. “Intrusi air laut sudah masuk sekitar 4 kilometer,” ujarnya.
Oleh karena itu, melalui kerja sama sejumlah pihak termasuk aparat kepolisian, kiranya penambangan pasir dapat ditertibkan agar tidak merusak sungai dan penanaman pohon bisa mengembalikan sumber mata air yang mulai rusak. “Kami telah mencanangkan bahwa air limbah tidak boleh langsung dibuang ke sungai sebelum diolah. Nantinya setiap RW atau misalnya 500 unit rumah harus memiliki satu instalansi pengolahan air limbah komunal,” papar Tri.
Sejumlah instansi yang turut menyediakan bibit pohon dan ikan tersebut antara lain Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Serayu Opak Progo, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banyumas, Perum Jasa Tirta I, dan Persatuan Wartawan Indonesia Kabupaten Banyumas.
Ketua Forum Masyarakat Pengelolaan Sumber Daya Air Serayu Edi Wahono menyampaikan, jenis bibit ikan yang ditebar antara lain lele, nila, dan tawes. Adapun bibit pohon yang ditanam antara lain jenis buah-buahan, jati, asem, mahoni, dan ketapang. “Bibit ini akan dibagikan kepada warga di 16 desa yang berada di 5 kecamatan yaitu Kecamatan Rawalo, Kebasen, Patikraja, Banyumas, dan Somagede,” kata Edi.
Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Banyumas Didi Rudwianto mengatakan, pemerintah daerah akan menyiapkan wisata Festival Serayu di tepian sungai agar warga setempat yang biasa bekerja sebagai penambang pasir liar bisa mendapatkan pekerjaan baru dan sungai tetap terjaga.