CILEGON, KOMPAS – Pemerintah daerah di Banten bersama berbagai komunitas dan pelaku usaha menyelenggarakan sejumlah agenda pariwisata baru pada tahun 2017. Agenda-agenda itu dipadu berbagai acara tahunan yang sudah dilaksanakan dan diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Banten.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Banten Eneng Nurcahyati di Cilegon, Banten, Sabtu (25/3), agenda yang baru diadakan pada tahun ini misalnya, tur sepeda Krakatau Granfondo 2017. Acara itu diikuti sekitar 250 peserta dari dalam dan luar negeri yang menempuh jarak 136 kilometer.
Mereka melewati Kota Cilegon dan Serang, serta Kabupaten Pandeglang dan Serang, Sabtu kemarin. Eneng yang ikut melepas keberangkatan para peserta Krakatau Granfondo 2017 mengatakan, acara itu menjadi upaya memperkenalkan keindahan alam, kekayaan budaya, serta sentra ekonomi di Banten.
“Kami ingin Krakatau Granfondo 2017 tidak kali ini saja diadakan, tetapi dijadikan agenda rutin tak hanya nasional tetapi juga internasional,” katanya. Para peserta asing yang mengikuti Krakatau Granfondo 2017 diharapkan menceritakan pariwisata Banten ke komunitas sepeda di negara masing-masing.
Tur itu diselenggarakan event organizer PT Hiporia Event Management didukung antara lain Komunitas Gowes Halus Krakatau Steel, Komunitas Road Bike Indonesia, PT Krakatau Steel, Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Kabupaten Serang dan Pandeglang, serta Pemerintah Kota Cilegon dan Serang.
Ketua Komunitas Gowes Halus Krakatau Steel Wildan Arief mengatakan, “Granfondo jika diterjemahkan secara bebas dapat diartikan sebagai bersepeda bersama-sama dengan peserta yang banyak,” ujarnya.
Eneng mengatakan, ajang bertajuk Halo Java Rhino, juga akan diadakan untuk pertama kali di Banten pada tahun 2017. Lokasi acara itu direncanakan di Pandeglang pada September mendatang. Festival tersebut bertujuan mempromosikan destinasi wisata di Pandeglang.
Selain itu, agenda rutin tahunan yang akan diselenggarakan adalah Seba Baduy. Agenda itu melibatkan warga Baduy dari Kabupaten Lebak yang memiliki kalender sendiri. Karena itu, tanggal penyelenggaraan Seba Baduy setiap tahun tidak sama.
“Seba Baduy tahun ini diperkirakan berlangsung pada Mei 2017. Agenda tahunan lain seperti Banten Beach Festival, Festival Tanjung Lesung, dan Golok Day,” katanya. Menurut Eneng, agenda baru dan rutin tersebut diharapkan membuat kunjungan wisatawan ke Banten meningkat.
Pada tahun 2015, terdapat 127.000 wisatawan mancanegara dan hampir 15 juta wisatawan domestik yang berkunjung ke Banten. “Tahun 2016, kami belum memastikan datanya. Tetapi, jumlah wisatawan mancanegara dan domestik pada tahun 2017 diproyeksikan meningkat 10 persen dibandingkan 2015,” katanya.
Project Leader Ujung Kulon WWF Indonesia Kurnia Oktavia mengatakan, pihaknya mengadakan acara tahunan World Rhino Day di Pandeglang, setiap September. Selain peningkatan kesadaran mengenai pelestarian badak jawa, acara itu mempromosikan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) sebagai tujuan wisata.
“Kami melakukan edukasi. Pihak-pihak yang memasukkan agenda wisata biasanya Balai TNUK dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang,” katanya.