CIANJUR, KOMPAS — Kepolisian Resor Sukabumi Kota memburu 10 pengeroyok dua anggota Kepolisian Resor Cianjur di Jalan Raya Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (25/3) malam. Pelaku diduga anggota organisasi kemasyarakatan yang kesal akibat ditegur saat melakukan pungutan liar.
”Pelaku pengeroyokan sudah diketahui identitasnya. Kasus ini ditangani Polresta Sukabumi karena Sukalarang masuk wilayah tugas mereka,” kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Yusri Yunus di Bandung, Jawa Barat, Minggu.
Yusri mengatakan, dua anggota kepolisian yang dikeroyok adalah Brigadir Dua (Bripda) Rusli Muhamad Ansori dan Bripda Rival Rismawandi. Keduanya berboncengan sepeda motor saat hendak pulang ke rumah mereka di Kota Sukabumi seusai bertugas di Polres Cianjur.
Akan tetapi, saat tiba di Sukalarang, berjarak 15 kilometer dari Markas Polres Cianjur, keduanya terjebak kemacetan panjang. Setelah diperiksa, ternyata banyak truk bermuatan dihentikan beberapa anggota organisasi kemasyarakatan (ormas). Mereka tengah melakukan pungutan liar kepada para sopir truk.
”Bripda Rival lantas menegur salah seorang anggota ormas. Dia mengatakan tak boleh melakukan pungutan liar. Tindakan itu pun menimbulkan kemacetan,” kata Yusri.
Namun, teguran itu tidak disambut baik. Salah seorang anggota ormas, Ck alias O (22), emosi saat ditegur. Diduga tengah mabuk, ia memanggil teman-temannya sembari mengatakan tidak takut terhadap polisi.
”Dua polisi itu lalu dikepung dan dipukuli. Beberapa pelaku menggunakan batu,” katanya.
Dalam kondisi terdesak, Rusli mengeluarkan airsoft gun dan mengarahkannya kepada pelaku. Tembakan Rusli mengenai pipi kanan dan bahu Ck. Letusan airsoft gun ternyata membuat pelaku jeri.
”Kondisi itu dimanfaatkan Rival dan Rusli untuk melarikan diri ke arah Sukabumi. Keduanya mengalami memar di wajah dan tubuh,” kata Yusri.
Kepolisian tidak hanya mengejar pengeroyok, tetapi juga memeriksa Rusli dan Rival di Seksi Profesi dan Pengamanan Polres Cianjur. Pemeriksaan dilakukan guna menjawab berita bohong yang menyebutkan pengeroyok tewas ditembak polisi.
”Pengeroyok tidak tewas, tapi terluka ringan,” ucap Yusri. (SEM/CHE)