Keluarga Bantah Informasi Jenazah Ufie Tidak Dishalatkan

JAKARTA, KOMPAS — Ufie Supiati (73) meninggal dunia, Sabtu (25/3), di Petojo Sabangan, Gambir, Jakarta Pusat. Sempat beredar informasi bahwa jenazah Ufie ditolak saat hendak dishalatkan di Masjid Asy Syarief, Petojo Selatan. Ternyata, informasi tersebut tidak benar (hoaks).

Jenazah Ufie dishalatkan di Masjid Asy Syarief dan diimami oleh ustaz Cecep dari Partai Nasional Demokrat. Ufie lalu dimakamkan di pemakaman Karet Bivak sekitar pukul 10.00.

Semasa hidupnya, Ufie tinggal bersama keponakannya, Atun, yang merupakan Ketua Ranting PDI-P Petojo Selatan. Atun sempat waswas jenazah bibinya ditolak di masjid karena ia merupakan pendukung pasangan calon tertentu. Namun, kekhawatirannya itu ternyata tidak terbukti.

Umi (65), adik bungsu almarhum Ufie, mengatakan, kakaknya meninggal pada Sabtu siang setelah sekian lama menderita stroke. Saat Pilkada DKI putaran pertama lalu, kakaknya pun tidak mencoblos. Jenazah baru dimandikan dan dishalatkan sehari setelahnya, Minggu, karena menunggu kedatangan keluarga besar. Umi yang tinggal di Tigaraksa, Tangerang, Banten, datang paling akhir.

”Tidak benar itu berita yang mengatakan kakak saya ditolak dimakamkan. Kami keluarga juga bingung siapa yang menyebar berita bohong itu,” kata Umi di rumah duka, Minggu.

Menurut Umi, saat dishalatkan di masjidh sejumlah warga sekitar juga ikut menyalatkan. Hanya saja imam masjid memang tidak ikut menyalatkan karena datang terlambat. Namun, sejumlah pengurus Partai Nasional Demokrat, saudara, kerabat, serta tetangga dekat ikut menyalatkan.

(DEA)