Arus Balik Nyepi di Ketapang Berlangsung hingga Jumat
Oleh
Angger Putranto
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan cabang Pelabuhan Ketapang memprediksi 50 persen warga sudah kembali ke Pulau Bali seusai hari raya Nyepi. Arus balik libur hari raya Nyepi diperkirakan akan terus berlangsung hingga hari Jumat (31/3/2017).
Hal tersebut disampaikan General Manager PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Pelabuhan Ketapang Yusuf Hadi ketika ditemui di Pelabuhan Ketapang, Rabu (29/3). ”Pada 24 jam pertama sejak penyeberangan kembali dibuka, diperkirakan ada 50 persen warga yang kembali ke Pulau Bali. Sementara 50 persen sisanya akan kembali secara bertahap. Sebanyak 25 persen kembali pada hari Kamis dan 25 persen pada hari Jumat,” tuturnya.
Yusuf mengatakan, hari raya Nyepi tahun ini jatuh berdekatan dengan hari raya Kuningan dan Galungan. Warga non-Hindu yang bekerja di Pulau Bali memiliki libur lebih panjang dari tahun sebelumnya. Karena itu, sebagian mereka memilih menetap di luar Bali meski perayaan Nyepi telah berakhir.
Data dari PT ASDP Pelabuhan Ketapang menyebutkan, sejak H-4 Nyepi, Jumat (24/3) hingga hari-H Nyepi, Selasa (28/3), sebanyak 135.793 orang menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Jumlah tersebut meningkat 9 persen dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 124.826 orang.
Pada hari pertama setelah Nyepi, lanjut Yusuf, penumpang penyeberangan didominasi oleh kelompok pekerja dan pedagang. Sedangkan hari ini, Kamis (30/3) penyeberangan diprediksi akan didominasi truk dan kendaraan besar.
”Kemungkinan besok, Kamis, truk akan mendominasi penyeberangan karena sejumlah gudang yang tutup saat hari raya Nyepi, baru kembali buka pada Rabu, 29 Maret. Truk tersebut mungkin baru berjalan dari gudang di Surabaya dan sekitarnya malam hari dan tiba di Pelabuhan Ketapang, Rabu pagi,” ujarnya.
Dari pantuan Kompas di Pelabuhan Ketapang, hingga pukul 17.00 kemarin, ratusan kendaraan tampak memadati area pelabuhan. Mobil pribadi dan roda dua terus berdatangan memadati lahan parkir Pelabuhan Ketapang.
Antrean kendaraan hanya tampak di lahan parkir. Kendaraan-kendaraan tersebut juga mengantre sebelum memasuki kapal. Sementara di loket parkir, tidak tampak antrean panjang bahkan cenderung lengang. Beberapa kantong parkir yang disediakan jajaran kepolisian juga tampak kosong. Kantong parkir tersebut, antara lain, terdapat di lahan PT Pelindo, Pelabuhan Tanjung Wangi, dan Stasiun Kereta Banyuwangi Baru.
Kepadatan di kantong parkir sempat terjadi sekitar pukul 00.00 hingga 14.00 Rabu lalu. Kawasan itu padat karena selama hari raya Nyepi penyeberangan tutup sejak pukul 23.00 Senin (27/3) hingga pukul 4.30 Rabu.
”Kepadatan berangsur-angsur terurai sejak pukul 14.00. Kami menambah jumlah kapal yang beroperasi dari semula 30 kapal menjadi 31 kapal. Waktu berlayar dan bongkar muat juga dipersingkat. Waktu bongkar muat yang biasanya 32 menit dipersingkat menjadi 25 menit, sedangkan waktu berlayar yang semula 58 menit, dipercepat menjadi 46 menit,” ujar Yusuf.
Secara terpisah, Kepala Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan Ajun Komisaris Sudarmaji mengatakan, kepadatan dan kemacetan di sepanjang jalan Banyuwangi-Situbondo diurai dengan merekayasa lalu lintas. Sejumlah kendaraan dari Banyuwangi menuju Situbondo ataupun sebaliknya dilarang melintas di depan Pelabuhan Ketapang dan dialihkan melalui jalur lingkar.
”Setelah kondisi berangsur pulih pada pukul 15.00, rekayasa lalu lintas kami kembalikan seperti sedia kala. Petugas akan tetap berjaga dan siap melakukan rekayasa lalu lintas jika diperlukan,” katanya. Sudarmaji menambahkan, pihak kepolisian tetap melaksanakan pengamanan khusus di sekitar Pelabuhan Ketapang hingga akhir arus balik, Jumat esok.