Menara Ambruk akibat Angin Kencang, Layanan Publik Kabupaten Cirebon Terganggu
Oleh
Abdullah Fikri Ashri
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS – Aktivitas pelayanan masyarakat berbasis internet di 40 kantor kecamatan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terhenti hingga Rabu (29/3/2017) siang. Hal itu disebabkan ambruknya menara pemancar sinyal internet milik Dinas Komunikasi dan Informatika Cirebon, Selasa sore, akibat angin kencang.
”Saat ini, layanan publik seperti pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) elektronik, akta kelahiran, dan kartu keluarga di semua kecamatan di Kabupaten Cirebon terganggu. Pemuatan data manual tidak lewat internet,” ujar Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon Komarudin. Komarudin mengatakan, layanan publik di semua kantor kecamatan dan kantor kedua instansi itu diperkirakan baru bisa kembali normal dua hari ke depan atau Jumat (31/3).
Menurut dia, radio pemancar untuk sementara akan dipasang pada menara milik Dinas Pendidikan. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan 40 kecamatan di Cirebon agar layanan masyarakat dilakukan secara manual sebab akses internet terputus.
Sebelumnya, pemancar sinyal internet setinggi 42 meter tersebut ambruk diterjang angin kencang pada Selasa sore. Menara monopole (terdiri dari satu tiang) yang berada di belakang kantor Diskominfo Cirebon itu roboh dan menimpa atap kantor.
Akibatnya, salah satu ruangan jebol. Namun, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Komarudin memprediksi kerugian materiil dari peristiwa itu mencapai Rp 750 juta. Tower itu memancarkan sinyal internet ke semua kantor kecamatan di Cirebon.
Menurut Komarudin, menara yang didirikan pada 2009 itu untuk kali pertama ambruk. ”Kami sudah mengajukan tower baru pada 2018 yang memiliki empat tiang di bawah agar kuat,” ujarnya.
Kepala Seksi Statistik dan Persandian Diskominfo Cirebon Agung Saputro menambahkan, ambruknya menara tersebut juga menghambat pengiriman data dari kecamatan. ”Meski demikian, tidak ada data yang hilang,” kata Agung.