TAREMPA, KOMPAS — Pariwisata Anambas, Kepulauan Riau, kini semakin mudah diakses pelancong. Hal itu menyusul beroperasinya penerbangan perintis ke bandara umum Anambas sejak Maret 2017.
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Buralimar mengatakan, bandara baru Anambas memang belum sepenuhnya selesai dikerjakan dan diresmikan. Namun, penerbangan perintis dari Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, ke Anambas sudah tersedia setiap Rabu. ”Sudah dua pekan ini ada penerbangan dan dimanfaatkan warga setempat ataupun pelancong,” ujarnya, Rabu (29/3/2017), di Anambas.
Pada penerbangan minggu kedua, sejumlah pelancong asing terlihat menumpang pesawat itu. Selain mereka, terdapat pula sejumlah warga setempat. Penerbangan perintis itu dilayani Susi Air dengan pesawat berkapasitas 12 penumpang.
Dengan pesawat, waktu tempuh terpangkas menjadi maksimal 1,5 jam. Sementara dengan kapal, waktu tempuh bisa 20 jam. ”Pelancong yang tidak terbiasa naik kapal lama-lama bisa menumpang pesawat. Jadi, Anambas semakin mudah diakses. Mudah-mudahan semakin banyak wisatawan ke Anambas setelah bandara ini beroperasi penuh dengan pesawat lebih besar,” ujarnya.
Bandara baru Anambas terletak di Pulau Jemaja, salah satu dari tiga pulau besar Anambas. Sebelum ini, Anambas punya bandara khusus di Palmatak. Namun, bandara itu untuk melayani kebutuhan para pekerja pengeboran minyak. Penerbangan komersial ke Bandara Palmatak tidak berlanjut karena berbagai alasan.
Kini, Anambas punya bandara umum di Pulau Jemaja. Meski belum sepenuhnya selesai, bandara itu sudah mulai melayani penerbangan. Proses pembangunan yang belum selesai, antara lain, penambahan landas pacu dari 1.250 meter menjadi 1.450 meter. Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau ingin landas pacu minimal 2.200 meter agar bisa didarati pesawat jet atau sekelas hercules.
Sebagian jalan akses juga belum selesai. Ada 4 kilometer jalan belum beraspal. Sebagian hanya dilapisi batu, sebagian lagi masih jalan tanah. Sementara lapangan parkir sama sekali belum dibeton. Seluruh halaman bandara masih berupa tanah dan pasir.
Kepala Satuan Kerja Pembangunan Bandara Anambas Ariadi W menuturkan, proses pembangunan bandara memang ditargetkan tuntas 2018. Kini, landas pacu dan apron sudah diselesaikan sebagian. Namun, halaman bandara belum dibeton. Areal samping landas pacu juga belum ditanami rumput.
Angkutan dari dan ke bandara juga belum tersedia. Anambas merupakan kabupaten yang wilayahnya terdiri dari pulau-pulau. Bandara terletak di Pulau Jemaja. Sementara calon penumpang akan berasal dari pulau-pulau sekitarnya. Karena itu, angkutan ke bandara berupa kapal dan mobil. ”Kami mendorong pemda menyediakan,” ujar Ariadi.