LA PAZ, SELASA — Permainan tim nasional Argentina langsung pincang begitu Lionel Messi, ”penari” utama tim ”Tango”, terkena sanksi larangan bermain empat laga. Argentina kalah 0-2 dari tim lemah Bolivia dan terancam gagal mendapatkan tiket ke Piala Dunia Rusia 2018.
Kekalahan di Stadion Hernando Silez, La Paz, Bolivia, Selasa (28/3), membuat Argentina terpental dari posisi ketiga menjadi kelima pada klasemen sementara. Posisi kelima adalah zona play off bagi tim dari zona Amerika Selatan atau Conmebol. Penghuni posisi kelima harus menjalani laga melawan juara zona Oseania untuk berebut tiket ke Piala Dunia. Empat tim teratas langsung lolos ke Rusia.
Messi mendapat sanksi larangan bermain empat kali dari FIFA karena diduga melontarkan kata-kata kasar saat memprotes asisten wasit, Marcelo Vangasse dan Dewson Silva. Argentina pun bagaikan ditimpa malapetaka.
Kata-kata kasar itu diucapkan Messi pada laga kontra Cile, pekan lalu. Messi, yang mencetak gol tunggal kemenangan Argentina pada laga itu, memprotes asisten wasit karena membiarkannya beberapa kali dikasari oleh pemain Cile.
Dengan empat laga yang tersisa dan Messi tidak dapat bermain pada tiga laga di antaranya, posisi Argentina terancam merosot lagi sampai keluar lima besar. Apalagi, laga yang harus dijalani tanpa Messi itu melawan tim kuat Uruguay serta tim dengan pertahanan yang ketat, Venezuela dan Peru.
Argentina yang baru mengumpulkan 22 poin terancam oleh Ekuador yang mengumpulkan 20 poin serta Peru dan Paraguay dengan 18 poin. Hasil imbang atau kalah pada empat laga sisa dapat membuat Argentina gagal ke Rusia.
Terlebih lagi, Brasil, Kolombia, Uruguay, dan Cile juga berusaha merentang selisih nilai dari Argentina. Mereka akan berusaha menambah poin agar Argentina tak dapat menembus posisi empat besar.
Pincang
Messi dan rekan-rekan satu timnya bagaikan sepasang penari tango. Messi menjadi penari yang sangat menentukan ritme serangan tim ”La Albiceleste”.
Meskipun bertabur pemain bintang dari berbagai klub Eropa, Argentina sangat bergantung pada Sang Megabintang dalam membongkar pertahanan. Kondisi tersebut membuat Argentina kurang produktif mencetak gol.
Dari 14 laga, Argentina hanya mampu mencetak 14 gol, empat di antaranya dicetak Messi. Tiga laga dilalui Argentina tanpa mencetak gol dan hanya sekali tim putih biru itu mencetak tiga gol dalam satu laga. Sebagian besar gol itu hasil umpan atau peluang yang diawali dari ”tarian” Messi.
Sanksi bagi Messi yang dijatuhkan beberapa jam sebelum Argentina dijamu Bolivia itu memaksa Pelatih Argentina Edgardo Bauza mengubah formasi dari 4-2-3-1 menjadi 4-4-2. Absennya pemain berusia 29 tahun itu langsung memengaruhi permainan Argentina.
Ever Banega, Angel Di Maria, dan Lucas Pratto berusaha mengambil inisiatif serangan, tetapi terlalu mudah dipatahkan pemain belakang Bolivia. Tumpulnya serangan Argentina membangkitkan keberanian Bolivia untuk balik menyerang.
Pada menit ke-31, Pablo Escobar melepaskan umpan lambung ke kotak pertahanan Argentina. Juan Carlos Arce menyambut umpan itu dengan sundulan untuk membawa Bolivia unggul 1-0. Bolivia menambah gol melalui umpan tarik Enrique Flores yang diselesaikan oleh Marcelo Moreno di menit ke-53.
”Sungguh disayangkan Messi tidak dapat bermain. Terlebih lagi karena saya tak memiliki waktu bekerja dengan pemain lain. Saya agak terkejut dengan waktu yang mereka berikan untuk melakukan perubahan,” kata Edgardo Bauza.
Banding
Marcelo Tinelli, Ketua Komite Tim Nasional Argentina, mengatakan, Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) akan mengajukan banding agar sanksi dikurangi.
”Kami akan banding karena sanksi itu tidak adil. Messi tidak pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya,” kata Tinelli.
Mantan pelatih timnas Argentina, Cesar Luis Menotti, juga menganggap sanksi itu berlebihan. ”Kesalahan Messi tidak begitu serius. Kesalahan itu seharusnya tidak dihukum dengan sanksi empat laga,” kata Menotti.
Messi bisa kembali bermain pada laga terakhir melawan Ekuador atau pada laga lebih awal jika banding atas sanksi larangan bermainnya diterima. Bell>(AFP/AP/Reuters/ECA)