logo Kompas.id
UtamaPemerintah Intervensi Harga...
Iklan

Pemerintah Intervensi Harga Pangan Lagi

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah kembali mengintervensi harga dan memperkuat stok sejumlah bahan pangan pokok untuk menjaga stabilitas. Komoditas yang diintervensi adalah gula, minyak goreng, dan daging beku. Sementara komoditas yang diperkuat stoknya adalah beras.Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Selasa (4/4), di Jakarta, mengatakan, pemerintah telah mencapai kesepakatan dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan para distributornya untuk menjual gula, daging beku, dan minyak goreng sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. HET gula merek apa pun Rp 12.500 per kilogram (kg), minyak goreng kemasan sederhana Rp 11.000 per liter, dan daging beku dari India Rp 80.000 per kg.Ketentuan itu wajib diterapkan peritel modern mulai 10 April hingga September 2017. Apabila ada yang melanggar ketentuan itu, Kementerian Perdagangan dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) akan menindaknya. "Jika ada yang menjual di atas HET, patut diduga sedang mengupayakan pembentukan harga kartel. Kami dan KPPU akan memeriksanya. Sanksinya bisa berupa pencabutan izin usaha dan pelanggaran undang-undang persaingan usaha," ujarnya.Kesepakatan itu tertuang dalam nota kesepahaman. Selain itu, sudah terjadi kesepakatan harga jual dari produsen dan rata-rata kebutuhan per bulan tiga komoditas tersebut. Harga jual gula dari produsen ke ritel Rp 11.900 per kg dengan kebutuhan 11.520 ton per bulan. Harga daging beku dari distributor ke ritel Rp 10.500 per kg dengan rata-rata kebutuhan 122,5 ton per bulan. Adapun harga minyak goreng dari produsen ke ritel Rp 10.500 per liter dengan kebutuhan rata-rata 9,22 juta liter per bulan.Enggartiasto mengemukakan, penetapan harga itu tidak akan membuat pengusaha rugi. Masih ada keuntungan yang wajar bagi pengusaha. "Ritel akan menjadi garda depan dalam pembentukan keseimbangan harga baru itu. Hal itu juga dalam rangka mengurangi permainan dan spekulasi harga pangan pokok," katanya.Selain komoditas itu, lanjut Enggartiasto, pemerintah juga terus memperkuat stok beras melalui Perum Bulog. Bulog telah diperintahkan membeli gabah petani dengan kadar air 19-25 persen Rp 3.750 per kg dan kadar air 26-30 persen Rp 3.700 per kg. Hal itu menyebabkan serapan Bulog meningkat 700 persen. Stok beras yang dimiliki Bulog saat ini 2 juta ton sehingga cukup untuk mengendalikan harga.Direktur Penindakan KPPU Gopprera Panggabean mengatakan, KPPU mengecualikan intervensi pemerintah dalam menentukan HET itu dari persaingan usaha. Dasar intervensi itu jelas, yaitu Peraturan Presiden No 71/2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting."HET itu juga sudah memberikan keuntungan yang wajar bagi para pelaku usaha. Jika ada yang melanggar aturan itu, kami akan menindaknya," ujarnya.Sementara itu, Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey menjelaskan, Aprindo mendukung program itu untuk mewujudkan keadilan ekonomi. Para pengusaha, mulai dari produsen, distributor, hingga ritel telah sepakat dan akan menjalankan kesepakatan tersebut. "Kami sudah menghitung keuntungan masing-masing. Kami menganggap keuntungan yang kami terima wajar kendati nantinya pendapatan pasti berkurang," katanya. (HEN/NTA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000