SUMBAWA BESAR, KOMPAS — Jumlah peserta lomba lari Lintas Sumbawa 2017 sejauh 320 kilometer yang berguguran terus bertambah. Hingga Kamis (6/4/2017) pukul 13.00 Wita, sudah empat peserta yang tidak bisa melanjutkan lomba, tiga di antaranya merupakan peserta kategori individu.
Pada kategori individu, sesudah Abdul Aziz Dermawan (23) asal Bandung, Jawa Barat, dan Syafrudin (34) asal Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, yang lebih dulu tak bisa menyelesaikan lomba, giliran Nukhasin Santari (40) asal Makassar, Sulawesi Selatan, menyusul.
Menurut Race Director Lintas Sumbawa 2017, Lexi Rohi, Nukhasin dinyatakan did not finish (DNF) atau tak bisa menyelesaikan lomba pada Kamis pukul 10.55 Wita. Saat itu, ia berada di sekitar Kilometer 90 dan menyatakan diri tidak sanggup melanjutkan lari.
”Paha saya sudah sangat berat untuk jalan, apalagi lari,” kata Nukhasin saat ditemui di Istana Dalam Loka di Sumbawa Besar, ibu kota Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang menjadi titik peristirahatan pelari di Km 94.
Pada kategori relay atau berpasangan, Lydia Sabarudin (39) asal Tangerang, Banten, juga dinyatakan DNF pada pukul 09.00 Wita di Km 65. Ia dinyatakan DNF karena tidak bisa memenuhi cut off time atau batas waktu mencapai check point (tempat pemeriksaan) kedua di Km 80. Berdasarkan aturan lomba, peserta maksimal mencapai check point dua pada pukul 09.00 Wita.
Sebelumnya, Abdul Aziz Dermawan memutuskan berhenti pada Kamis dini hari pukul 00.04 Wita di sekitar Km 52. Aziz berhenti setelah mengalami gangguan pencernaan. Sementara Syafrudin yang sejak start langsung melesat dan selalu menempati posisi terdepan, menyerah di Km 80 pada Kamis sekitar 06.23 Wita karena cedera otot.
Dengan adanya empat pelari yang dinyatakan DNF, masih ada 17 pelari yang saat ini terus berusaha menyelesaikan lomba lari terjauh di Asia Tenggara itu. Pada kategori individu, masih ada 12 pelari, sementara di kategori relay, ada 5 pelari.
Para pelari individu masih harus berlari hingga finis di Km 320 di Doro Ncanga, Dompu, yang berada di kaki Gunung Tambora. Sementara para pelari relay harus berlari hingga Km 160 sebelum digantikan pelari yang menjadi pasangan mereka. Sebelumnya, para pelari ini telah memulai lomba pada Rabu (5/4) pukul 15.00 Wita di Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat.
Sepanjang Kamis pagi hingga siang, hujan turun di sejumlah wilayah Pulau Sumbawa yang dilewati para pelari. Meski begitu, sebagian besar pelari terus melanjutkan perjuangan mereka untuk berlari menaklukkan Sumbawa.
Lari Lintas Sumbawa adalah bagian dari Festival Pesona Tambora yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Pemerintah Kabupaten/Kota di NTB, serta harian Kompas.