Sabtu (8/4) pagi, penumpang mobil jip yang tengah melaju menembaki polisi lalu lintas (polantas) Kepolisian Resor (Polres) Tuban di Pos Polisi Pereng, di hutan Jatipeteng, Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Tidak ada korban dalam insiden tersebut dan polisi dibantu aparat Komando Distrik Militer (Kodim) Tuban mengejar pelaku.
Enam pelaku tewas dalam baku tembak dan satu orang ditangkap aparat gabungan di Desa Suwalan, Jenu. Polisi masih mengidentifikasi keenam mayat dan menggali keterangan dari pelaku yang tertangkap.
Sehari sebelumnya, anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris berinisial ZA (42), pemimpin kelompok Jamaah Ansharut Daulah, di Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur (Kompas, 8/4). ZA dinobatkan sebagai pemimpin kelompok Jamaah Ansharut Daulah oleh pendiri kelompok itu, yaitu terpidana terorisme Aman Abdurrahman.
Direktur Eksekutif Imparsial Al Araf, di Jakarta, Sabtu, mengingatkan, anggota Polri tidak boleh lengah menghadapi kelompok yang kerap melakukan aksi teror. Ia menilai, keseriusan penegak hukum dalam memberantas pelaku teror berimbas pada aksi balas dendam.
”Dinamika terorisme bergerak, saat ini penegak hukum menjadi sasaran. Tentu tidak lepas dari kerja penegak hukum yang serius mengatasi ancaman terorisme. Pemerintah harus benar-benar merumuskan langkah penanganan yang komprehensif, baik preventif maupun koersif, melalui penegakan hukum. Kebijakan dari Presiden juga perlu dikeluarkan,” tutur Araf.
Penangkapan ZA merupakan hasil pengembangan dari penangkapan delapan teroris di sejumlah lokasi pada akhir Maret lalu. Selain ZA, tim Densus 88 Antiteror Polri juga menangkap dua terduga teroris lain, yaitu AB (20) dan ZH (37), di wilayah yang sama.
ZA pun memiliki peran dalam aksi bom Thamrin, Jakarta, dan pembentukan daerah militer di Halmahera, Maluku Utara. Khusus dalam aksi bom Thamrin, ZA berperan melakukan transaksi pembelian lima senjata api dari kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) di Filipina bagian selatan. Transaksi itu dilakukan di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, tidak menutup kemungkinan ketujuh pelaku itu terkait jaringan kelompok teroris. Apalagi, ujar Martinus, personel Densus 88 Antiteror Polri baru menangkap tiga terduga teroris di Paciran, Kabupaten Lamongan, Jumat (7/4). ”Petugas akan terus mendalami ini,” ucap Martinus.
Baku tembak
Dalam peristiwa di Jenu, polisi menyita mobil Daihatsu Terios bernomor polisi H 9037 BZ yang digunakan dalam aksi penembakan. Selain itu, disita pula paspor milik SA, 4 telepon seluler, radio panggil (handy talkie/HT), dan satu kotak peluru kaliber 9 milimeter ditemukan di dalam mobil itu.
Baku tembak terjadi saat tim gabungan mengepung para pelaku yang mencoba kabur setelah menembaki polantas. Sekitar 60 menit saling menembak, tim gabungan melumpuhkan enam pelaku. Satu pelaku yang tertangkap dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Machfud Arifin menuturkan, awalnya dua polantas Polres Tuban yang tengah bertugas di Pos Polisi Pereng, Ajun Inspektur Satu Yudhi dan Aiptu Tatang, melihat satu mobil melaju pelan. Mereka mengira penumpangnya ingin bertanya.
Tiba-tiba, penumpang mobil menembak tiga kali ke arah pos. Keduanya menghindar dan langsung mencari perlindungan. Dari hasil pemeriksaan petugas, proyektil peluru mengenai dinding tripleks pos.
Yudhi dan Tatang segera berkoordinasi dengan personel Kepolisian Sektor (Polsek) Jenu melalui HT, yang segera bersiap menghadang pelaku di Jalan Raya Jenu.
Melihat barikade polisi, pelaku langsung berbalik arah di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Jenu, di seberang Markas Polsek Jenu. Personel Polsek Jenu langsung mengejar mobil pelaku.
Mobil Polsek Jenu menyerempet Terios. Namun, saat penumpang Terios mengarahkan senjata, petugas menambah kecepatan mobil patroli. Saat itulah pelaku berhenti di Dusun Bogang, Desa Beji, dan kabur meninggalkan mobil mereka.
Personel Polres Tuban, Brigade Mobil Polda Jawa Timur, dan Kodim Tuban mengejar pelaku yang lari ke kebun warga. Berkat informasi masyarakat, aparat gabungan menemukan pelaku bersembunyi di ladang jagung penduduk sehingga terjadilah baku tembak.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.