logo Kompas.id
UtamaMungkinkah BUMN Profesional?
Iklan

Mungkinkah BUMN Profesional?

Oleh
· 3 menit baca
A Prasetyantoko
Kompas/Heru Sri Kumoro

A Prasetyantoko

Pertanyaan di atas terasa klise. Deflasi makin terasa, dengan masih maraknya korupsi di tubuh BUMN. Belum juga pudar pemberitaan dugaan suap mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Emirsyah Satar, senilai Rp 20 miliar atas pembelian mesin pesawat Airbus A330 dari Rolls-Royce Plc, kini muncul berita penangkapan Dirut PT PAL Indonesia (Persero). Kasus bermula dari pemesanan dua kapal perang oleh Pemerintah Filipina yang melibatkan perusahaan perantara asal Amerika Serikat, Ashanti Sales Inc, dengan janji akan memberikan fee sebesar Rp 14 miliar.

Persoalan tersebut mengentak kita, terkait dua hal. Pertama, BUMN memegang fungsi strategis dalam melaksanakan garis kebijakan pemerintah di berbagai sektor, mulai dari infrastruktur, keuangan, energi, hingga pangan. Kedua, upaya membangun BUMN yang profesional, seperti Temasek Holdings di Singapura atau Khazanah di Malaysia, makin jauh panggang dari api.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000