Abaikan Saran Khamenei, Ahmadinejad Maju dalam Bursa Calon Presiden Iran
Oleh
·3 menit baca
TEHERAN, RABU -- Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad secara mengejutkan, Rabu (12/4), mendaftarkan diri dalam bursa bakal calon presiden Iran. Langkah ini melawan saran Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang tidak menghendaki Ahmadinejad maju dalam persaingan merebut kursi presiden Iran pada pemilihan umum, bulan Mei mendatang.
Keputusan Ahmadinejad maju dan bersaing dalam pemilu presiden Iran bakal mempengaruhi jalannya pemilu yang diyakini banyak kalangan bakal dimenangi Presiden Hassan Rouhani. Meski secara resmi belum mendaftarkan diri sebagai bakal calon presiden, Rouhani dipandang sebagai calon yang tepat, menyusul rekomendasi Khamenei pada Ahmadinejad agar tidak mencalonkan diri, September tahun lalu.
Namun, bagi kalangan garis keras di Iran, negeri mereka butuh kandidat yang mampu berbicara tegas untuk menghadapi Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pertarungan politik global. Di sisi lain, pencalonan Ahmadinejad juga memperlihatkan keterbelahan di kancah politik Iran yang lama terpulihkan sejak pemilu 2009 saat ia terpilih untuk kedua kali sebagai presiden, tetapi digugat sejumlah kalangan dan memicu kegaduhan politik di negeri itu.
"Ini pembangkangan atas sistem yang berkuasa di Iran," kata Soroush Farhadian, pengamat di Teheran dan pendukung kelompok reformis.
Ahmadinejad sudah dua kali menjabat presiden Iran, dari tahun 2005 hingga 2013. Menurut undang-undang di Iran, ia bisa mencalonkan diri dalam pemilu presiden setelah empat tahun absen di pemerintahan. Namun, ia tetap dipandang sebagai figur yang bisa memicu keterbelahan pendukung, bahkan termasuk di kalangan internal garis keras sendiri.
Setelah Ahmadinejad tidak lagi menjabat, mantan dua wakil presidennya dijebloskan ke penjara karena tersangkut kasus korupsi. Di bawah pemerintahannya, Iran mengalami kesulitan ekonomi akibat sanksi internasional. Negara-negara Barat curiga, Teheran diam-diam membangun proyek senjata nuklir. Iran bersikikuh, program nuklir mereka dibangun untuk tujuan damai.
Di panggung politik internasional, Ahmadinejad dikenal dengan beberapa kali pernyataannya yang mempertanyakan skala Holocaust, prediksinya akan keruntuhan Israel, dan perluasan program nuklir Iran. Pernyataan Khamenei bulan September lalu, yang merekomendasikan agar salah satu kandidat yang tidak disebutkan namanya tidak maju lagi dalam pencalonan presiden karena ia hanya akan menciptakan situasi yang terbelah dan berbahaya bagi negara.
Dalam konferensi pers setelah mendaftarkan pencalonannya, Ahmadinejad melukiskan pernyataan pemimpin tertinggi Iran itu hanya sebagai saran. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari kantor pemimpin tertinggi Iran.
Ahmadinejad mengatakan, keputusannya maju dalam pencalonan presiden Iran dimaksudkan untuk membantu mantan Wakil Presiden Hamid Baghaei, kolega dekatnya. Baghaei juga didaftarkan dalam bursa bakal calon presiden, seperti halnya Esfandiar Rahim Mashaei, mitra karib Ahmadinejad lainnya.
Lebih dari 120 orang mendaftarkan diri bursa bakal calon presiden Iran pada hari pertama pendaftaran, Selasa lalu, termasuk enam perempuan dan tujuh ulama. Pendaftaran tetap dibuka hingga Sabtu depan.
Berdasarkan sistem pemilu Iran, seluruh pendaftar harus diperiksa Dewan Garda, sebuah lembaga beranggotakan para ulama. Dewan Garda akan mengumumkan daftar final calon presiden, 27 April mendatang. Mereka biasanya tidak menyetujui bakal calon perempuan atau para pembelot dari Iran.
Pemilu Presiden Iran dijadwalkan berlangsung pada 19 Mei mendatang. Hajatan politik itu dipandang banyak kalangan seperti referendum kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 dengan negara-negara besar dunia untuk memulihkan ekonomi Iran yang terpuruk akibat sanksi Barat. Sesuai kesepakatan itu, Iran sepakat untuk membatasi pengayaan uraniumnya sebagai imbalan pencabutan sanksi ekonomi. (AP/SAM)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.