Banjir Bandang Aceh Tenggara, Satu Warga Meninggal

KUTACANE, KOMPAS — Banjir bandang yang melanda kawasan Lawe Sigala Gala, Aceh Tenggara, Aceh, menyebabkan satu warga meninggal dunia setelah terseret arus. Korban meninggal adalah Panjaitan (68), warga Lawe Sigala Barat, Kecamatan Lawe Sigala Gala.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara Irwan, dihubungi pada hari Rabu (12/4/2017) dari Banda Aceh, mengatakan, korban ditemukan sekitar 30 meter dari rumahnya. Diperkirakan, korban terseret arus saat hendak menyelamatkan diri. ”Untuk saat ini yang terdata korban satu orang. Namun, tim di lapangan masih mendata lebih rinci,” kata Irwan.

Banjir bandang terjadi pada Selasa (11/4/2017) sekitar pukul 18.00. Hujan deras memicu air melimpah ke perkampungan. Sebanyak enam desa di dua kecamatan yang terkena dampak banjir bandang tersebut yaitu Desa Lawe Sigala Barat, Batu Dua Ratus, Kayu Mbelin, dan Lawe Tua di Kecamatan Lawe Sigala Gala serta Desa Lawe Beringin dan Suka Makmur di Kecamatan Seumadam.

Banjir bandang mengakibatkan akses jalan Medan, Sumatera Utara, dengan Aceh Tenggara, Aceh, lumpuh. Badan jalan nasional tertimbun material banjir bandang berupa balok-balok kayu. Hingga Rabu pukul 11.00, jalan tersebut belum bisa dilalui kendaraan roda empat.

”Tim BPBD tengah membersihkan material di jalan. Mudah-mudahan hari ini sudah bisa dilalui kendaraan roda empat,” kata Irwan.

Sementara itu, jumlah rumah yang rusak sebanyak 91 rumah berat, 75 rusak sedang, dan 15 rusak ringan. Sementara fasilitas publik masih didata. Warga yang menjadi korban kini mengungsi di posko darurat di Masjid Simpang Semadam.