Bungkus aneka makanan ringan tergantung di depan. Aneka dagangan lain dipajang di warung yang menempati lantai satu rumah empat lantai itu. Selain warung, lantai dasar rumah itu adalah ruang tamu penyewa kamar kos.
Di salah satu kamar di rumah yang berada di belakang Kantor Kecamatan Lubuk Baja, Batam, Provinsi Kepulauan Riau, itulah Siti Aisyah pernah tinggal. Para penghuni melihat Siti terakhir kali pada akhir Januari 2017. Tidak ada yang ingat kapan ia meninggalkan rumah kos itu.
SM, pemilik rumah kontrakan, mengenal Siti sebagai pekerja toko pakaian dalam. Tidak ada yang luar biasa dari kehidupan sehari-harinya. Hampir setiap hari ia berjalan kaki ke BCS Mall, 700 meter dari rumah kos itu. ”Pekerja keras, selalu berangkat pagi hari dan pulang malam hari,” ujarnya.
Saat Siti memutuskan pergi ke Malaysia, rekan-rekan Siti tidak heran. Ia memang beberapa kali pergi ke negara itu untuk bekerja. DM, seorang teman yang kerap menemani Siti di Batam, mengatakan, Siti kerap ke luar negeri. Siti pernah bekerja di Johor Bahru, Malaysia, pada 2013. Kala itu, ia menjadi terapis di salah satu spa.
Saat itulah Siti berkenalan dengan pemuda asal Kamboja. ”Katanya anak pejabat. Saya tidak tahu. Dia pernah diajak ke Kamboja,” kata DM.
DM tahu perjalanan Siti ke Kamboja saat melihat status BBM Siti. Kala itu Siti menulis ”Heading To Cambodia” di statusnya. ”Beberapa kali ke sana. Saya tidak tahu keperluan apa, tak pernah mau cerita,” ujarnya.
Namun, kepada iparnya, Mala, yang tinggal di Sindangsari, Siti pernah bercerita mengenai tawaran terlibat dalam acara televisi. Cerita itu disampaikan Siti pada akhir Januari 2017. ”Ada bos, orang Jepang, yang ngajakngerjain orang. Katanya hanya muncul di televisi Jepang. Tetapi, saya enggak tahu nama stasiun televisi itu,” katanya.
Menurut Mala, Siti pernah memberi tahu, dirinya sudah ikut shooting. Namun, Mala tidak mengetahui sudah berapa kali. ”Adegannya, Siti memegang tangan atau pipi. Targetnya orang kaya. Lalu, targetnya kaget,” ucap Mala yang mengaku cukup dekat dengan Siti.
Kisah itu persis sama seperti yang diketahui seorang sahabat Siti di Malaysia. Kepada media lokal China Press—sebagaimana dikutip koran The Star—keikutsertaan Siti dalam acara itu adalah cara yang diyakini akan mengubah jalan hidupnya. Kepadanya, Siti berangan-angan terlibat dalam dunia hiburan.
Setahun terakhir, mimpi itu dihidupinya. Karena itu, ia sungguh-sungguh tidak yakin Siti terlibat atau memiliki motif apa pun untuk membunuh Kim Jong Nam. Sahabat Siti itu yakin Siti hanya diperalat.
Dalam penelusuran di Kuala Lumpur, Kompas bertemu FJM. Rekan dekat Siti yang mengantarkannya ke Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada 13 Februari itu mengatakan sudah dua kali rekaman video lelucon dijalani Siti.
”Sehingga dia yakin betul acara ketiga itu juga aman. Yang pertama di Bandara Phnom Penh dan yang kedua Januari 2017 di Terminal I Bandara KLIA. Ketika itu tidak ada korban jiwa dan dia pun mendapat bayaran. Tidak masuk akal melakukan kejahatan di tempat yang banyak aparat dan kamera CCTV,” tuturnya.
FJM mengaku mengenal Siti sejak Juni 2016 dan menyebut Siti perempuan yang baik. Menurut dia, sebulan sekali Siti pulang ke Batam untuk mengecap paspor. ”Lalu setiap tiga atau empat bulan sekali dia pulang ke Jakarta menengok anak dan ibunya,” kata FJM.
Menurut FJM, tidak banyak teman karib Siti. Salah satunya perempuan yang disebut Kak Lin. Kak Lin diketahui bekerja di Toserba Parkson cabang Mall Sunway Subang dekat bekas Bandara Subang, Malaysia. Karena ramainya pemberitaan soal Siti, FJM dan Kak Lin juga kena getahnya. Dari apa yang diketahuinya, FJM yakin Siti hanya korban persekongkolan.
Saat ini tim pengacara dan tim perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur tengah berupaya menyusun pembelaan. Pada saat yang sama, di Sindangsari, setiap hari keluarga Siti bersama para tetangga mengirim doa. Ma’mun (35), tetangga Siti yang selalu datang dalam istigasah yang digelar keluarga, berharap Siti bisa dibebaskan dan kembali ke rumah dengan selamat.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.