Warga Seweru Cemaskan Pencurian Kulit Kayu

MADIUN, KOMPAS -- Warga di Dusun Seweru, Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur mencemaskan pencurian kulit kayu pohon talesan (Persea odoratissima Kosterm) yang sudah berlangsung nyaris setengah tahun terakhir. Pohon-pohon berbagai jenis ukuran itu meranggas dan akhirnya mati setelah dikuliti oleh para pencuri.

Pencurian terakhir terjadi pada Rabu (12/4). “Ada lima orang, tiga orang kena, dua orang lainnya lari,” kata Sulaeman (48) salah seorang warga setempat pada pada Kamis (13/4/2017).

Penangkapan dilakukan di dalam kawasan salah satu perusahaan perkebunan swasta pada sekitar pukul 16.00 WIB. Akan tetapi jelang tengah malam, para terduga pencuri itu tidak diproses lebih lanjut.

“Lha ya itu, kenapa kok dilepas,” gugat Heriyanto (45), Ketua RT 35/RW 7, Dusun Seweru, Desa Kare.

Kecemasan warga itu terutama dipicu kekhawatiran terkait kemungkinan bencana tanah longsor dan banjir bandang menyusul hilangnya fungsi pohon tersebut. Warga setempat selama ini menandai pohon talesan sebagai jenis pepohonan yang paling baik dalam melakukan fungsi pelestarian air dan pengikatan struktur tanah di kawasan kritis dengan sudu elevasi curam.

Pohon-pohon talesan yang meranggas dan mati itu, sebagian di antaranya terlihat pada Kamis (13/4) pagi. Sekitar tiga kilometer dari batas dusun tersebut, pohon-pohon tersebut tampak telanjang dikuliti batangnya, sementara dedaunannya berubah jadi warna coklat dan layu.

Adapun bagi sebagian orang, kulit kayu pohon talesan memiliki nilai ekonomis menyusul sebagian industri yang memanfaatkannya sebagai bahan baku pembuatan obat nyamuk bakar