Pesta Demokrasi Bebas Intimidasi
JAKARTA, KOMPAS — Pesta demokrasi pemilihan kepala daerah di seluruh Indonesia menjamin kebebasan warga menyalurkan suara kepada calon pilihannya tanpa ada paksaan dari pihak lain. Siapa pun calon terpilih, dia wajib berlaku adil. Warga tinggal mengawasi, menagih janji yang dulu ditebar.
Perbedaan pilihan dan latar belakang warga pemilik hak suara akan selalu ada. Namun, inilah warga Indonesia yang memang berbeda-beda suku, agama, dan rasnya. Presiden Joko Widodo pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk saling menghargai, saling menghormati satu dengan yang lain.
”Indonesia itu negara yang plural, majemuk, beragam. Jadi, mari saling menghargai dan saling menghormati,” ujar Joko Widodo saat meresmikan Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Sabtu (15/4).
Pendapat senada disampaikan oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat konferensi pers di rumahnya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu malam. Prabowo berharap penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta putaran kedua yang akan berlangsung pada 19 April mendatang bebas dari intimidasi serta damai dan sejuk. Perpecahan di masyarakat Ibu Kota sebagai dampak kontestasi pilkada diharapkan segera mereda.
Hal senada diucapkan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Mohamad Sohibul Iman yang mendampingi Prabowo. Ia meminta agar semua pihak bersama-sama disiplin dan bertanggung jawab selama masa tenang dengan tidak menggencarkan gerakan-gerakan tertentu yang bisa mengintimidasi pilihan warga.
”Mari kita beri kesempatan kepada seluruh rakyat Jakarta menimbang sendiri, dari dua pasangan calon yang ada, mana yang terbaik untuk DKI. Kami imbau agar semua terhindar dari gerakan provokatif dan politik uang yang menakuti warga,” katanya.
Wujud keindonesiaan
Di Jakarta, lanjut Joko Widodo, keberagaman dari sisi keagamaan disimbolkan dengan hadirnya Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari. Masjid raya ini mulai dibangun pada 2013, menelan biaya Rp 165 miliar dari APBD DKI Jakarta. Masjid seluas 1,7 hektar itu dibangun di lahan 2,4 hektar dan mampu menampung hingga 12.500 orang.
Nama Hasyim Asy’ari dikenal sebagai pahlawan nasional. ”Beliau membuktikan kecintaannya terhadap negeri ini tidak luntur hingga akhir hidupnya,” kata Presiden. Sebagai pendiri organisasi kemasyarakatan Nahdlatul Ulama (NU) pada 1926, Hasyim Asy’ari telah meletakkan fondasi beragama yang ramah dan moderat. Sudah sewajarnya generasi penerusnya perlu meneladani ajaran Hasyim Asy’ari. Sosok pejuang pergerakan ini, menurut Presiden, telah meletakkan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan yang sesuai dengan prinsip Islam rahmatan lil alamin, agama pembawa rahmat dan kesejahteraan bagi alam semesta.
Presiden melaksanakan shalat Dzuhur di masjid ini. Turut hadir Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin; perwakilan keluarga KH Hasyim Asy’ari, seperti KH Salahuddin Wahid dan Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid, cicit KH Hasyim Asy’ari; Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan; Pangdam Jaya Mayjen Jaswandi; serta Pelaksana Tugas Gubernur DKI Sumarsono.
Sumarsono menjelaskan, peresmian Masjid Raya Hasyim Asy’ari dipercepat menjadi Sabtu karena Presiden memiliki agenda lain pada Minggu (16/4). Sebelumnya, jadwal peresmian masjid raya adalah Minggu ini.
Desain masjid raya ini mengusung kekhasan rumah Betawi. Masjid ini pun unik karena berkonsep hijau. ”Di sini ada pohon kopi, lada, juga tanaman berbunga dan berbuah lainnya. Ini akan menjadi masjid pertama yang menerapkan urban agriculture, pertanian kota,” ujar Adhi Moersid, arsitek masjid raya.
Adhi Moersid, lulusan Institut Teknologi Bandung, juga merancang Masjid Said Naum di Kebon Kacang, Tanah Abang.
Laporkan ke polisi
Sumarsono menjelaskan, untuk Pilkada DKI putaran kedua, setiap tempat pemungutan suara (TPS) akan dijaga guna memastikan kehadiran negara dalam hal pengamanan. Ia mengajak warga untuk menciptakan suasana pilkada yang aman, damai, dan menggembirakan. Tak perlu lagi kehadiran orang lain di luar yang bertugas resmi di TPS. TPS memiliki pengamanan dalam oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Pengamanan luar oleh polisi dan TNI.
Warga dipersilakan melapor ke kepolisian terdekat jika mendapat intimidasi. Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Iwan Kurniawan mengatakan, pihaknya siap memproses hukum jika ada laporan intimidasi dalam proses pilkada. Mulai Minggu (16/4), semua yang berbau kampanye juga harus dihentikan. Sanksi tegas mengincar para pelanggar.
Pada pekan ini, Polres Metro Jakarta Selatan menahan ABS (50), warga Grogol Selatan, Jakarta Selatan, atas aksi dan pernyataannya yang menyinggung SARA dalam deklarasi dukungan kepada salah satu calon gubernur dalam suatu acara, Minggu pekan lalu. Rekaman itu lalu diunggah di Youtube. Tersangka dijerat Pasal 16 juncto Pasal 4 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dengan ancaman hukuman penjara maksimal lima tahun.
Kedua kubu optimistis
Mulai menjalani masa tenang sebelum pemungutan suara, kedua pasangan calon gubernur- wakil gubernur, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Uno menyatakan siap dan optimistis. Dalam video yang diunggah di akun Instagram-nya, Basuki berterima kasih kepada semua pendukung dan warga Jakarta. Ia mengajak warga DKI datang ke TPS untuk menyalurkan suaranya, 19 April nanti.
Sementara koalisi partai politik pendukung Anies-Sandi optimistis meraih hasil memuaskan. Optimisme datang dari mayoritas hasil survei terakhir sejumlah lembaga. Prabowo mengatakan telah turun ke sejumlah titik dan merasakan sendiri semangat masyarakat yang ia temui. (HLN/IRE/NDY/AGE)