JAKARTA, KOMPAS — Masa kampanye sudah berakhir. Saatnya masyarakat kembali tenang dan berpikir jernih untuk menentukan pilihannya di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta. Semua pihak siap siaga mewujudkan pilkada damai.
Semua atribut kampanye dan kegiatan yang berbau ajakan memilih salah satu calon gubernur-wakil gubernur DKI tak boleh lagi ada di Ibu Kota mulai hari ini, Minggu (16/4). Semua pihak, di antaranya Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Polda Metro Jaya, serta Kodam Jaya bersama warga Ibu Kota, sepakat mengawal dan mewujudkan pilkada damai.
Menindaklanjuti kesepakatan itu, Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Iwan Kurniawan siap menindak tegas setiap kali ada pelanggaran dan ancaman terhadap berjalannya pilkada damai. Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jaksel Ajun Komisaris Besar Budi Hermanto, pihaknya juga siap menindak pemasangan spanduk provokatif yang bernuansa suku, agama, ras, dam antar-golongan.
Panitia Pengawas Pemilu Jakarta Selatan menurunkan lebih dari 600 spanduk provokatif selama putaran I dan II. Namun, sejumlah spanduk terus bermunculan. "Saat ini kami dalam proses klarifikasi terhadap salah satu spanduk berlogo partai. Apakah ini memang dilakukan partai tersebut secara resmi atau oknum saja," kata Ketua Panwaslu Jaksel Ari Mashuri, Sabtu (15/4).
Imbang
Sejumlah lembaga survei merilis elektabilitas cagub-cawagub DKI. Salah satu survei terbaru dirilis Charta Politika Indonesia, kemarin. Survei pada 7-12 April itu menunjukkan, kedua pasangan calon bersaing sangat ketat. Hasilnya, pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat unggul tipis dengan dipilih 47,3 persen responden. Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno 44,8 persen responden. Responden yang menyatakan masih bisa berubah pilihan sekitar 15 persen.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menyatakan, selisih keterpilihan dalam survei 2,5 persen kurang dari batas kesalahan survei sebesar 3,5 persen.
Hasil survei lain didominasi keunggulan Anies-Sandiaga, di antaranya Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dan Media Survei Indonesia (Median). Adapun hasil survei LSI Denny JA, yang berlangsung 7-10 April, Anies-Sandiaga meraih 51,4 persen suara responden dan Basuki-Djarot 42,7 persen responden.
Seiring berakhirnya kampanye, Gubernur (petahana) Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur (petahana) Djarot Saiful Hidayat mengakhiri masa cuti. Keduanya kembali aktif setelah serah terima laporan pertanggungjawaban dari pelaksana tugas gubernur Sumarsono kepada Basuki, kemarin sore.
Sumarsono dalam serah terima laporan pertanggungjawaban, juga sebagai dirjen otonomi daerah mewakili Mendagri, menyerahkan surat keputusan pengaktifan kembali gubernur dan wakil gubernur di Balai Kota DKI Jakarta. Selama 1,5 bulan menggantikan Basuki, ia menyelesaikan sembilan pekerjaan rumah yang diberikan petahana.
Beberapa pekerjaan yang sudah dikerjakan Sumarsono di antaranya memastikan fungsi SKPD, memastikan keamanan dan ketenteraman di Jakarta, serta mengawal Pilkada DKI. Basuki menerima laporan Sumarsono dan kembali bekerja sebagai gubernur hari ini. (HLN/IRE)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.