Bawen-Salatiga Siap Saat Lebaran
SEMARANG, KOMPAS — Jalan Tol Bawen-Salatiga, Jawa Tengah, sepanjang 17,6 kilometer siap dioperasikan menjelang mudik Lebaran 2017. Ruas tol tersebut bagian dari Tol Semarang-Solo sepanjang 72,6 km.
Dua ruas tol sebelumnya telah beroperasi, yakni Semarang-Ungaran (10,85 km) sejak 2011 dan Ungaran-Bawen (11,99 km) sejak 2014.
Tol Semarang-Solo yang merupakan bagian dari Tol Trans-Jawa akan melintasi tiga kabupaten, yakni Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Sukoharjo. Dua ruas tol lainnya yang sedang dalam tahap pembebasan lahan dan persiapan konstruksi adalah Salatiga-Boyolali sepanjang 22,4 km dan Boyolali-Kartosuro sepanjang 11,1 km. Selanjutnya, dari Solo, tol tersebut akan tersambung dengan ruas Tol Solo-Ngawi, Jawa Timur.
Berdasarkan data PT Trans Marga Jawa Tengah (TMJ) hingga 21 April 2017, pembebasan lahan di Tol Bawen-Salatiga mencapai 99 persen, sedangkan pembangunan konstruksi sudah mencapai 97,06 persen.
Direktur Teknik dan Operasi PT TMJ, sekaligus penanggung jawab proyek, Ali Zainal Abidin, Rabu (26/4), mengatakan, Tol Bawen-Salatiga dapat digunakan menjelang mudik Lebaran mulai 18 atau 19 Juni 2017. Sejauh ini kendala utama hanya pengurukan tanah berbatu di ruas tol dekat Jembatan Tuntang, Kabupaten Semarang.
"Jika cuaca mendukung, pengerjaan konstruksi akan rampung sekitar dua minggu mendatang," ujar Ali.
Ruas tol yang akan dioperasikan ini, mulai dari Jembatan Tuntang, Kabupaten Semarang, hingga Salatiga, berupa cor beton setebal 30 sentimeter terdiri atas dua jalur masing-masing selebar 3,75 meter. Tol Bawen-Salatiga memiliki dua tempat peristirahatan.
Empat pintu gardu tol (GT) akan dibuka, yakni GT Banyumanik, GT Ungaran, GT Bawen, dan GT Salatiga.
Kenaikan tarif
PT TMJ mengusulkan kenaikan tarif tol dari Rp 700 per km menjadi Rp 818 per km. Kenaikan tarif mengacu pada tingkat inflasi dua tahun terakhir sejak Tol Ungaran-Bawen beroperasi pada 2014.
General Manager Teknik dan Operasional PT TMJ Prayudi mengatakan, ketentuan tarif tol ditetapkan oleh Badan Pengatur Jalan Tol. Tarif baru dapat ditetapkan dua tahun sekali, dihitung berdasarkan tarif lama, dan disesuaikan dengan inflasi. Tujuannya agar pengembalian investasi sesuai dengan rencana bisnis.
Tol Soroja molor
Sementara itu, waktu pengoperasian Tol Soroja yang menghubungkan Soreang (Kabupaten Bandung)-Pasir Koja (Kota Bandung) kembali molor dari jadwal sebelumnya, Mei 2017. Investor dan pengelola tol, PT Citra Marga Lintas Jawa Barat, kembali menargetkan tol sepanjang 10,57 km itu akan beroperasi Agustus 2017.
"Ada beberapa hal yang menjadi kendala, mulai dari cuaca buruk hingga sulit mencari timbunan tanah untuk memperkuat struktur jalan. Kini, pembangunan tol mencapai 74 persen," ujar Direktur Utama PT Citra Marga Lintas Jawa Barat Bagus Medi Suarso, di Kabupaten Bandung.
Menurut catatan Kompas, target pengoperasian Tol Soreang-Pasir Koja sudah meleset tiga kali.
Mulai dibangun awal September 2015, tol diharapkan bisa menopang penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional Jawa Barat. Rencana meleset dengan alasan sulit dalam pembebasan lahan.
Pengelola lantas menargetkan tol rampung Januari 2017, tetapi tidak tercapai. Target diubah Mei 2017. Namun, target itu mustahil terwujud.
Dari penelusuran di sepanjang lokasi pembangunan tol, baru sebagian jalan yang dibeton, seperti di Desa Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung. Banyak gundukan tanah belum digarap, seperti di depan Stadion Si Jalak Harupat di Desa Kopo, Kecamatan Soreang.
Tol dengan investasi Rp 1,5 triliun tersebut ditargetkan dilintasi 21.000 kendaraan per hari. Tol ini nantinya tersambung dengan Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi.
Guru Besar Transportasi Institut Teknologi Bandung Ofyar Z Tamin mengatakan, idealnya pembangunan tol sepanjang sekitar 10 km perlu waktu 3-4 bulan. Namun, beragam kendala bisa muncul tak terduga saat proses pengerjaan.
"Jadwal pengoperasian yang mundur sebaiknya diimbangi dengan hasil yang sangat baik. Jalan tol ini akan menjadi akses utama warga Kabupaten Bandung meningkatkan ekonomi di masa depan," katanya.
(KRN/BKY)