logo Kompas.id
UtamaBelenggu Atletico dan Asa "La ...
Iklan

Belenggu Atletico dan Asa "La Duodecima"

Oleh
· 4 menit baca

MADRID, SELASA — Laga belum dimulai, tetapi suporter Real Madrid sudah mengorek luka Atletico Madrid yang belum sepenuhnya pulih. Decidme qué se siente: Milan Lisbon, tulisan berwarna ungu yang terbentang di tribune Santiago Bernabeu itu menampar skuad Atletico sebelum laga pertama semifinal Liga Champions, Selasa (2/5)."Katakan padaku bagaimana rasanya: Milan Lisabon". Ya, fans Real menguak aib Atletico yang dua kali dikandaskan Real di final Liga Champions di Lisabon (2014) dan Milan (2016)."Kalah di dua final adalah kegagalan. Kami harus mengatasi ini dan menyembuhkan luka kami," ujar Pelatih Atletico Diego Simeone di Milan tahun lalu.Luka itu belum sepenuhnya pulih saat Atletico tandang ke markas Real pada Selasa atau Rabu dini hari WIB. Antoine Griezmann dan kawan-kawan ingin memutus belenggu nasib buruk di Liga Champions. Namun, Real bermain dengan keyakinan mereka selalu bisa meruntuhkan tembok Atletico di level Eropa. Lalu, Cristiano Ronaldo menjelma bagai badai Madeira, mengamuk dan mencetak hattrick. Atletico pun dipukul 3-0 oleh Real.Decidme qué se siente? Pertanyaan itu menghampiri Simeone seusai laga. "Saya merasa relaks, lebih dari apa pun, lebih dari sebelumnya," ujar pelatih asal Argentina itu. Jawaban itu bukanlah bendera putih. Simeone, yang dikenal berkarakter keras, ulet, dan gigih, belum menyerah. Dia memegang teguh moto Atletico sejak masih menjadi gelandang di klub itu, nunca dejes de creer. Jangan pernah berhenti meyakini."Sepak bola itu luar biasa karena hal-hal yang tak terduga kadang terjadi. Saya berpikir kami masih memiliki peluang," tegas Simeone."Ini sangat, sangat sulit, tetapi di sepak bola ada hal-hal seperti ini. Hingga tetes terakhir peluang yang kami miliki, kami akan bermain untuk itu, tidak diragukan lagi," ujar Simeone.Pelatih berusia 47 tahun itu membutuhkan trofi Liga Champions untuk menyempurnakan evolusi Atletico. Di level domestik dia telah memupus mitos el pupas alias pecundang karena Atletico selalu membuang peluang mengangkat trofi.Simeone datang memupus mitos itu. Dia mempersembahkan gelar La Liga, Copa del Rey, Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa, dan Liga Europa.Namun, di Liga Champions status el pupas masih membelenggu Atletico. Sejak musim 2013/2014, mimpi besar Atletico selalu dikubur oleh Real. Dua kali final 2014 dan 2016, serta perempat final pada 2015 melalui sepakan Javier Hernandez. Musim ini, Atletico sepertinya belum akan beranjak dari statusnya. Membalik ketertinggalan tiga gol bukan perkara mudah meskipun di Stadion Vicente Calderon pada laga kedua, Kamis dini hari WIB pekan depan."Kami akan berusaha melakukan sesuatu yang mustahil, karena kami Atletico Madrid, kami mampu melakukan itu," tegas Simeone dikutip dari ESPN.Pencuri gelarSaat Atletico berjuang memupus nasib buruk, skuad "El Real" makin giat menyemai mimpi la duodecima. Ya, Ronaldo dan kawan-kawan kini semakin dekat dengan gelar juara ke-12 di Piala Champions/Liga Champions.Skuad asuhan Pelatih Zinedine Zidane ini semakin solid. Pemain pelapis mereka bisa menjalankan peran masing-masing dengan brilian. Ini tak lepas dari kelihaian Zidane meracik formasi untuk mencungkil kemampuan terbaik anak-anak asuhnya. Isco, misalnya, yang mendapat kesempatan bermain karena Gareth Bale cedera, tampil brilian di formasi 4-4-2 berlian. Saat Isco tampil, Zidane meninggalkan pola 4-3-3. Kelenturan formasi dan etos kerja skuad El Real tecermin di laga melawan Atletico. Selama 45 menit babak pertama, Isco dan kawan-kawan mengendalikan permainan dan berujung gol Ronaldo. Di babak kedua, Griezmann dan kawan-kawan yang agresif menyerang. Namun, celah di lini belakang dimanfaatkan oleh Ronaldo untuk menceploskan dua gol, yang melengkapi koleksi 103 gol di Liga Champions."Tiga gol memberi kami keuntungan, tetapi pertandingan belum selesai dan Anda tidak bisa bercanda dengan sepak bola," tegas Ronaldo di situs UEFA. Mawas diri dibutuhkan oleh skuad Real untuk lolos ke Cardiff, tempat final akan berlangsung 4 Juni dini hari WIB. Jika Real meraih tiket final ke-15-nya, mereka akan bertemu Juventus atau "tim kuda hitam" AS Monako.Dua tim yang sudah terlalu lama meninggalkan panggung tertinggi Eropa itu akan berusaha mencuri gelar dari El Real. Jika Ronaldo dan kawan-kawan bisa meredam godaan untuk jemawa, la duodecima bukan lagi ilusi. Saat trofi diangkat, mereka akan dihampiri tanya, decidme qué se siente? (ANG)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000